digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Lely Nuraeni
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

COVER Lely Nuraeni
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

BAB 1 Lely Nuraeni
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

BAB 2 Lely Nuraeni
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

BAB 3 Lely Nuraeni
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

BAB 4 Lely Nuraeni
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

BAB 5 Lely Nuraeni
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

PUSTAKA Lely Nuraeni
PUBLIC Open In Flipbook Yati Rochayati

Hingga saat ini, Indonesia menjadi konsumen energi terbesar di Asia Tenggara. Dengan kebergantungan Indonesia terhadap sumber daya energi tak terbarukan yang masih sangat tinggi, peralihan ke sumber energi terbarukan menjadi suatu keharusan. Pemilihan energi alternatif tidak hanya didasarkan pada keberadaannya di alam, melainkan juga efek yang ditimbulkannya terhadap lingkungan haruslah baik, sehingga penggunaannya dapat bermanfaat, termasuk pada manusia dan lingkungan. Produk teknologi yang dalam pengaplikasiaannya mendukung penggunaan energi terbarukan serta peningkatan efisiensi energi, salah satunya yaitu semikonduktor. Perovskite hibrida organik-anorganik CH3NH3PbBr3 nanopartikel muncul sebagai kandidat material semikonduktor yang cukup menjanjikan untuk aplikasi di bidang fotovoltaik dan optoelektronik seperti LED, fotodetektor, sel surya, serta divais luminesen lainnya. Sifat optik dari perovskite hibrida organik-anorganik dapat dimanipulasi saat struktur bulk diubah menjadi struktur berdimensi lebih rendah. Melalui metode ligand-assisted reprecipitation (LARP) dengan variasi suhu presipitasi diharapkan dapat terbentuk ukuran partikel nano yang dengannya didapatkan sifat optik yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Keterbentukan kristal perovskite CH3NH3PbBr3 nanopartikel diuji menggunakan XRD (X-ray Diffraction). Karakteristik optik absorbansi yang diperoleh menggunakan Spektroskopi Ultraviolet–Visible menghasilkan intensitas absorbansi jauh dari band edge yang mengindikasikan keterbentukan QDs. Sifat fotoluminesensi dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer fluorescence, dengan puncak emisi pada rentang panjang gelombang 475-530 nm yang mengalami red-shift seiring dengan kenaikan suhu presipitasi. Nilai energi celah diperoleh dengan metode Tauc-plot yang menghasilkan rentang nilai energi celah 2,3 eV hingga 2,8 eV yang meningkat seiring dengan penurunan suhu presipitasi. Dari karakterisasi menggunakan Transmission Electron Microscope (TEM) diperoleh ukuran rata-rata partikel 13,5 nm. Penambahan SiO2 pada perovskite CH3NH3PbBr3 secara kualitatif dapat mempertahankan sifat fotoluminesensinya.