digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini mengkaji pembuatan nanopartikel Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2) menggunakan 1-butil-3-metilimidazolium klorida ([BMIM]Cl) dan cetyltrimethylammonium bromide (CTAB) sebagai capping agent (capping agent). Magnesium Hidroksida sering digunakan sebagai agen penetral limbah air dan gas, sebagai tambahan dalam pupuk, dan sebagai komponen antasida dalam obat-obatan. Sumber utama Magnesium Hidroksida dalam studi ini adalah bittern, larutan yang diperoleh dari produk sampingan produksi garam NaCl, yang kaya akan magnesium klorida. Karakterisasi nanopartikel dilakukan menggunakan beberapa teknik, termasuk Mikroskop Elektron Transmisi (TEM) dan Difraksi Sinar-X (XRD). Temuan menunjukkan bahwa penambahan CTAB biasanya mengurangi ukuran partikel dan aglomerasi hingga konsentrasi optimal 0,05 M, menghasilkan ukuran partikel minimum rata-rata 58,72 nm. Namun demikian, penambahan CTAB di atas ambang batas optimal secara signifikan meningkatkan aglomerasi sebagai hasil dari flokulasi jembatan. Penambahan [BMIM]Cl menghasilkan munculnya senyawa dominan lainnya, khususnya Magnesium Klorida, namun tetap mempertahankan Magnesium Hidroksida. Data XRD menunjukkan bahwa fase dominan yang dihasilkan dengan [BMIM]Cl adalah Magnesium Klorida, sedangkan dengan CTAB, fase dominannya adalah Magnesium Hidroksida. Akibatnya, agen pelapis berbasis surfaktan seperti CTAB lebih efektif dalam menghasilkan nanopartikel Mg(OH)? yang kecil dan homogen dengan aglomerasi rendah pada konsentrasi optimal.