digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perubahan guna lahan merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan suatu kota. Perubahan ini tidak akan menjadi kendala bagi masyarakat apabila telah sesuai dengan dokumen tata ruang yang ada. Sebaliknya, jika ternyata perubahan tersebut tidak sesuai dengan rencana, maka akan menimbulkan beberapa dampak bagi masyarakat sekitar. Perubahan yang yang tidak sesuai dengan rencana seringkali muncul disebabkan oleh beberapa faktor, seperti nilai prestisius dan nilai strategis kawasan serta adanya peluang ekonomis di satu kawasan yang memiliki fasilitas publik. Dalam penelitian ini akan dilakukan suatu studi identifikasi perubahan guna lahan akibat fasilitas pendidikan di Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan studi kasus. Sekolah yang dipilih sebagai studi kasus adalah SD, SMP dan SMA favorit di Kota Bandung. Persil-persil lahan yang diteliti adalah persil-persil lahan yang berada di sepanjang koridor jalan yang berhubungan langsung dengan sekolah-sekolah yang dipilih sebagai objek studi. Identifikasi guna lahan existing dilakukan pada masa penggunaan tahun 1950-an, 1990-an dan 2009. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah deskriptif dan eksplanatori. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Keduanya digunakan untuk menggambarkan karakteristik perubahan guna lahan di sekitar objek studi. Pengaruh sekolah terhadap perubahan guna lahan di sekitarnya akan diketahui berdasarkan hasil wawancara terhadap pemilik persil yang guna lahannya berubah dan kegiatan di dalamnya terkait dengan sekolah. Dalam wawancara tersebut akan ditanyakan dua hal, yakni yang pertama adalah apakah motivasi pemilik lahan dalam mengubah guna lahannya karena keberadaan sekolah dan yang kedua adalah berapa banyak jumlah pengguna yang berasal dari sekolah. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa hanya sekolah dengan jenjang SMP dan SMA yang memberikan pengaruh terhadap perubahan guna lahan di sekitarnya. Besar pengaruh keduanya tergolong tidak besar. Sekolah dengan jenjang SMA memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan sekolah jenjang SMP. Jenis guna lahan yang paling banyak mendapatkan pengaruh dari sekolah adalah guna lahan peruntukkan jasa. Kegiatan di dalamnya berupa tempat bimbingan belajar (bimbel).