digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bisnis jasa keuangan PT. Pos Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat berarti. PT. Pos Indonesia mencatat bahwa pertumbuhan pendapatan bisnis jasa keuangan saat ini melebihi pertumbuhan bisnis jasa kurir dan logistik. Bisnis jasa keuangan memiliki peran yang sangat berarti dalam menyumbang pendapatan untuk bisnis PT. Pos Indonesia sebesar 34%.Saat ini, PT. Pos Indonesia mengalami masalah dalam meningkatkan jumlah transaksi produk jasa keuangan karena tidak semua produk jasa keuangan mengalami pertumbuhan yang merata. Produk weselpos domestik adalah produk yang mengalami penurunan jumlah transaksi dari tahun ke tahun sebesar 11,70 %. Sesuai dengan permasalahan tersebut, proyek akhir ini akan membahas tentang perumusan strategi bisnis dan rencana implementasinya untuk meningkatkan daya saing dan jumlah transaksi produk weselpos domestik.Dalam merumuskan strategi bisnis untuk produk weselpos domestik, analisis situasi lingkungan bisnis dilakukan berdasar faktor internal dan faktor external yang memiliki dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan bisnis. Dari hasil analisis external perusahaan diperoleh peluang dan hambatan yang dihadapi produk weselpos domestik saat ini dan kedepan, sedangkan analisis internal diperoleh mengenai kekuatan dan kelemahan dari bisnis weselpos domestik. Situasi bisnis ini digambarkan dalam bentuk analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Dari hasil analisis SWOT akan diperoleh akar permasalahan yang menyebabkan penurunan jumlah transaksi produk weselpos domestik. Untuk mengatasi akar permasalahan tersebut, dirumuskan strategi yang tepat menggunakan TOWS Matrix dan menggunakan bisnis model untuk menguatkan daya saing produk weselpos. Data untuk analisis diperoleh melalui hasil penelitian PT. Pos Indonesia dan fokus grup diskusi dengan departemen pengembangan bisnis jasa keuangan.Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa akar permasalahan yang menyebabkan penurunan jumlah transaksi produk weselpos domestik adalah tidak sensitifnya PT. Pos Indonesia terhadap perubahan lingkungan bisnis. Posisi strategis yang diusulkan adalah pembedaan (differentiation) dalam proses penyampaian pelayanan kepada konsumen yang dikembangkan dari berbasis manusia (human based) menjadi berbasis otomatis (autoservice based). Strategi bisnis yang dapat diusulkan berdasarkan pendekatan bisnis model dan TOWS Matrix adalah difokuskan pada peningkatan kepuasan pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Langkah implementasi dari strategi tersebut antara lain: pembuatan produk baru berbasis auto service, pengembangan produk yang sudah ada melalui pengembangan proses transaksi, membuat manajemen hubungan dengan pelanggan (Customer Relationship Management), dan membuat program pemasaran yang tepat. Rencana implementasi yang dilakukan adalah tindak lanjut dari strategi yang diusulkan. Tenggang waktu pelaksanaan implementasi strategi adalah satu tahun disesuaikan dengan rencana revitalisasi korporat, yaitu selama tahun 2013.