ABSTRAK
Saat ini, pengobatan alternatif sangat populer di dunia kesehatan, khususnya di
Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya tren penggunaan obat tradisional. Terapi
ozon adalah salah satu bentuk pengobatan alternatif. Pada dasarnya, terapi ini menggunakan
gas medis ozon yang dihasilkan melalui generator ozon. Terapi ini terdiri dari beberapa jenis,
seperti apheresis, saline infusion, bagging therapy, vagina dispersion, men vitality, dan
sebagainya. Terapi ozon terbukti dalam membantu penyembuhan berbagai penyakit seperti
penyakit jantung, diabetes melitus, kanker, stroke, infeksi, sebagainya.
Terdapat dua penyedia terapi ozon di Jakarta yang tidak cukup sukses berdasarkan
jumlah pelanggannya. Mereka adalah Stanford Center dan Jakarta Heart Brain Care Center
(JHBCC). Masalah yang terjadi pada kedua bisnis tersebut akan dianalisis. Masalah yang
menyebabkan kegagalan dari Stanfor Center adalah bahwa harganya terlalu mahal dan kualitas
layanan buruk. Sementara itu, permasalahan yang terjadi pada JHBCC adalah lokasi yang
kurang strategis dan kurangnya promosi sehingga nama tidak terlalu terkenal.
Oleh karena itu, PT XYZ ingin membuka bisnis terapi ozon yang baru., yand dinamakan
Brilliant Health Ozone Therapy. Permasalahannya adalah strategi apa yang harus dilaksanakan
untuk mendapatkan keberhasilan dan apakah bisnis ini layak dijalankan atau tidak. Pada
akhirnya, diputuskan bahwa bisnis terapi ozon yang baru akan menjadi mini klinik terapi ozon
yang pertama dengan lokasi yang baik, kualitas layanan yang tinggi, berbagai pilihan hiburan,
harga terjangkau, dan promosi yang agresif. Bisnis ini akan menjual tiga layanan, yaitu
Apheresis therapy, Saline Infusion, dan Vitamin C Infusion. Bisnis ini akan berlokasi di Wolter
Monginsidi 85, Jakarta. Bisnis ini akan dipromosikan melalui televisi, koran, majalah, brosur,
media sosial, dan seminar.
Perkiraan keuangan akan diselenggarakan untuk memastikan apakah bisnis baru akan
menguntungkan atau tidak. Bagian utama dari perkiraan keuangan adalah studi kelayakan, yang
menggunakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period, Return of
Equity (ROE), dan Return of Investment (ROI). Analisis dilakukan dalam tiga skenario, yaitu
pesimis, skenario yang paling mungkin, dan optimis. Hasilnya adalah NPV adalah Rp
856,786,364; IRR adalah 30.40%; Payback period adalah 3.01 tahun; ROE adalah 130.04%;
ROI adalah 39.01%. Hal itu berarti bahwa bisnis terapi ozon layak dijalankan. Strategi
pembiayaan bisnis ini akan dianalisa dengan menggunakan metode basic business profitability.
Hasilnya adalah bahwa bisnis terapi ozon yang baru akan dibiayai dengan 70% utang dan 30%
ekuitas.
Kata kunci: Tren pengobatan alternatif, kegagalan bisnis yang sudah ada, pendirian bisnis baru,
strategi baru, studi kelayakan usaha.
Perpustakaan Digital ITB