2006 TS PP PURNAWAN 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2006 TS PP PURNAWAN 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2006 TS PP PURNAWAN 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2006 TS PP PURNAWAN 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2006 TS PP PURNAWAN 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2006 TS PP PURNAWAN 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2006 TS PP PURNAWAN 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya relevansi produk pemesinan pada lembaga diklat, yaitu adanya kenyataan bahwa produk pemesinan yang dihasilkan melalui praktek pemesinan oleh peserta diklat dalam program pelatihan berbasis kompetensi, tidak mempunyai fungsi yang jelas. Hal ini menyebabkan selain produk tidak dapat dimanfaatkan, produk juga tidak mampu mengoptimalkan fungsi produksi yaitu tidak dapat memberikan nilai tambah tetapi malah mengalami penurunan nilai.
Penelitian ini bertujuan mendesain produk pemesinan beserta perhitungan ongkos produksinya yang dapat diimplementasikan sebagai pekerjaan pada praktek pemesinan
program pelatihan produksi berbasis kompetensi di lembaga diklat. Desain model produk yang dibuat tidak hanya mengacu pada jenis-jenis operasi pemesinan yang mendukung
pencapaian kompetensi peserta diklat, tetapi juga dirancang untuk dapat meningkatkan fungsi produk, sehingga produk selain dapat dimanfaatkan juga akan laku dijual dan
mempunyai nilai tambah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi literatur, survey, dan eksperimen. Elemen waktu produksi dibatasi pada waktu pemotongan, waktu non produktif, dan waktu penggantian/pemasangan pahat. Data waktu pemotongan diperoleh dari perencanaan dan analisis teoritik proses pemesinan, sedangkan waktu non produktif dan waktu penggantian/pemasangan pahat diperoleh melalui analisis sistem manusia-mesin dengan mengamati unjuk kerja operator saat uji coba pembuatan produk model. Waktu non produktif yang dianalisis meliputi waktu pemasangan benda kerja, waktu penyiapan, waktu pengakhiran, waktu pengambilan
produk, dan waktu penyiapan mesin. Elemen ongkos total per produk (unit cost) dibatasi pada ongkos material, ongkos pemesinan, dan ongkos pahat. Ongkos material dibatasi
pada ongkos pembelian material dan ongkos penyimpanan. Ongkos pemesinan dihitung berdasarkan data waktu pemesinan total dan ongkos operasi mesin. Elemen ongkos pahat
dihitung berdasarkan data umur pahat yang berkurang akibat proses pemotongan yaitu merupakan perbandingan antara waktu pemotongan efektif dengan umur pahat. Melalui penelitian ini telah dihasilkan desain produk pemesinan bubut konvensional untuk pelatihan produksi berbasis kompetensi di lembaga diklat. Model produk yang didesain mengacu pada jenis operasi pada kompetensi bekerja dengan menggunakan mesin bubut sub kompetensi pengoperasian mesin bubut. Model produk mempunyai fungsi sebagai handle pintu panel. Model produk terbuat dari Aluminium paduan dan
terdiri atas 6 bagian. Jenis proses pemesinan untuk pembuatan produk model meliputi proses bubut muka (facing), bubut bertingkat (shoulder facing), bubut rata (straight turning), bubut alur (grooving/necking), bubut tirus luar (tapering), bubut ulir luar (external threading), pemotongan (cutting/parting), penggurdian (drilling), peluasan lubang (boring), penghalusan lubang (reaming), dan pengkartelan (knurling). Jenis proses
yang belum tercakup dalam model produk adalah bubut ulir dalam (internal threading) dan bubut tirus dalam (internal tapering). Berdasarkan perencanaan dan analisis proses pemesinan serta uji coba produksi model dihasilkan waktu pemesinan total produk model dan ongkos total per produk model. Waktu pemesinan total produk model sebesar 191,1 menit, yang terdiri atas waktu pemotongan 24,27 menit atau 12,70 %, waktu non produktif 165,46 menit atau 86,58%,
dan waktu penggantian/pemasangan pahat yang dihubungkan dengan bagian umur pahat sebesar 1,36 menit atau 0,71 %. Penghitungan ongkos produksi menghasilkan ongkos total per produk model (unit cost) sebesar Rp 31.667,77, yang terdiri atas ongkos material sebesar Rp 22.292,63 atau 70,40% , ongkos pemesinan Rp 9.253,32 atau 29,22 %, dan
ongkos pahat sebesar Rp 120,34 atau 0,38 %.