digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Sektor telekomunikasi merupakan industri yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. PT Telekomunikasi Selular merupakan salah satu perusahaan yang berperan besar dalam sektor ini. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa PT Telekomunikasi Selular dapat terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, terutama dalam menghadapi tantangan. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan adalah rendahnya tingkat keterampilan karyawan dan ketidakselarasan internal yang menyebabkan efisiensi operasional menurun. Kondisi ini memengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghadapi ancaman keamanan siber. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kamus kompetensi dan kebutuhan kompetensi jabatan (KKJ) sebagai upaya untuk menjawab permasalahan yang ada. Perancangan kamus kompetensi dan KKJ mengacu pada model kompetensi yang terdiri atas kompetensi inti, pendukung, dan bidang. Kompetensi inti diidentifikasi melalui visi, misi, dan tujuan perusahaan. Kompetensi bidang dan pendukung diidentifikasi melalui proses bisnis perusahaan. Hal ini bertujuan agar perumusan kompetensi berfokus pada kebutuhan organisasi secara keseluruhan, tidak hanya performa individu, tetapi juga bagaimana pekerjaan diintegrasikan dalam struktur organisasi. Dalam penelitian ini digunakan standar kompetensi yang sudah umum digunakan sebagai acuan dalam perancangan kamus kompetensi. Standar kompetensi yang digunakan adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk keamanan siber, National Initiatives for Cybersecurity Education (NICE) Framework, dan Mobile Cybersecurity Knowledge Base (MCKB) Hasil penelitian mengidentifikasi terdapat 10 kompetensi inti, 14 kompetensi pendukung, dan 88 kompetensi bidang yang memberikan kontribusi dalam pengelolaan SDM berbasis kompetensi pada NSOC sehingga perusahaan dapat mengatasi kesenjangan keterampilan karyawan, terutama dalam mengatasi insiden siber. Pemenuhan kompetensi yang diperlukan setiap jabatan dapat meningkatkan efisiensi operasional serta mendukung pengelolaan SDM yang lebih strategis dan terfokus pada kebutuhan jangka panjang organisasi.