Saat ini diperkirakan lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia mengidap hepatitis B kronis yang berisiko tinggi menjadi sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler. Oleh karena itu, dibutuhkan metode diagnosis dini untuk mencegah perkembangan hepatitis B lebih lanjut dari fasa akut ke fasa kronis. Protein permukaan virus hepatitis B (HBsAg) adalah subpartikel yang disekresikan oleh virus selama proses infeksi berlangsung. Adanya HBsAg di dalam darah dapat menginduksi pembentukan antibodi (anti-HBs) untuk melawan virus hepatitis B. Infeksi virus hepatitis B ditentukan oleh pengaruh replikasi virus yang ditandai dengan adanya protein virus hepatitis B dan respon imun inang. Oleh karena itu, deteksi berdasarkan interaksi antigen dengan antibodi dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mendiagnosis keberadaan virus hepatitis B seperti pengukuran jumlah antibodi yang diproduksi oleh inang. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah memproduksi HBsAg rekombinan yang akan digunakan untuk mendeteksi keberadaan anti-HBs di dalam darah. Penelitian ini ditujukan pada konstruksi vektor ekspresi Pichia pastoris pPICZα-A yang membawa gen pengode S-HBsAg dari virus hepatitis B genotipe B subtipe adw2. Penelitian yang dilakukan meliputi amplifikasi gen pengode HBsAg dengan Polymerase Chain Reaction (PCR), kloning gen pengode HBsAg ke vektor p-GEMT Easy dan dilanjutkan dengan subkloning ke vektor pPICZα-A. Analisis enzim restriksi dan urutan nukleotida menunjukkan bahwa telah diperoleh plasmid rekombinan pGEMT-Easy-HBsAg dan pPICZα-A-HBsAg.
Perpustakaan Digital ITB