digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala umum DBD meliputi demam tinggi, muntah, ruam kulit, serta nyeri otot dan sendi. Tingginya kasus DBD di Indonesia mendorong perlunya upaya pengembangan metode diagnosis yang cepat dan akurat. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah deteksi keberadaan antibodi terhadap protein nonstruktural 1 (NS1) pada pasien yang terinfeksi virus dengue. Tujuan penelitian ini adalah untuk memproduksi protein NS1 DENV4 galur lokal menggunakan sistem ekspresi ragi Pichia pastoris dan melakukan analisis bioinformatik untuk mengevaluasi potensi epitop imunogenik dari protein NS1 DENV4 galur lokal. Ekspresi NS1 DENV4 pada P. pastoris dilakukan dengan induksi metanol 3% pada suhu 30?. Analisis menggunakan kit diagnostik komersial menunjukkan bahwa protein rekombinan NS1 DENV4 yang dihasilkan dapat berinteraksi secara spesifik dengan antibodi terhadap NS1 virus dengue. Hasil kuantifikasi secara semikuantitatif menunjukkan bahwa protein rekombinan NS1 DENV4 telah diproduksi dengan level ekspresi sekitar ~2,3 mg/L. Analisis bioinformatika melalui webserver Immune epitop database (IEDB) mengidentifikasi keberadaan lima kandidat residu epitop helper T lymphocite (HTL), enam kandidat residu epitop cytotoxic T lymphocite (CTL), pada protein NS1 DENV4 galur lokal. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa protein rekombinan NS1 DENV4 galur lokal berpotensi sebagai komponen dalam pengembangan kit diagnostik untuk deteksi antibodi terhadap virus dengue sekaligus sebagai kandidat dalam pengembangan vaksin dengue