Perubahan dan perkembangan teknologi informasi akan mempengaruhi pemilihan teknologi yang akan dipakai dalam penerapan e-commerce listrik prabayar. Demikian juga dari sisi internal organisasi, perubahan kebijakan juga akan mempengaruhi pemilihan dan arahan teknologi yang akan dipakai. Ketiadaan kebijakan berkaitan dengan arahan teknologi dalam penerapan e-commerce listrik prabayar merupakan permasalahan yang di PT PLN (Persero). Ketiadaan kebijakan ini akan menyebabkan pengelolaan sumber daya TI tidak akan efektif dan efisien dan tidak ada keselarasan antara strategi bisnis dengan strategi TI. Berangkat dari permasalahan di atas, maka penelitian ini akan dititikberatkan kepada perancangan kebijakan sebagai bagian dari tata kelola TI dan perwujudan rencana strategis TI PLN (ITSP). Kerangka penelitian menggunakan COBIT framework V 4.1 pada domain Plan and Organise dan proses Determine Technological Direction (PO3) untuk membuat rancangan kebijakan e-commerce listrik prabayar dengan menggunakan metode penelitian mixed methode yaitu Standard Transformation Design sehingga bisa diperoleh interpretasi perspektif strategi berupa komponen-komponen utama kebijakan. Pada penulisan tesis ini dilakukan elaborasi menggunakan empat karakter utama COBIT framework V 4.1 business-focus, process-oriented, control objective dan measurement-driven, yang akan menghasilkan kerangka utama penelitian. Keluaran dari penelitian ini adalah identifikasi kesesuaian tujuan TI dengan tujuan bisnis PLN, analisis nilai tambah penerapan e-commerce listrik prabayar dan rancangan kebijakan penerapan e-commerce listrik prabayar. Proses identifikasi pada penelitian ini dilakukan terhadap lingkungan bisnis PLN, IT Directive PLN, sumber daya TI berupa aplikasi dan infrastruktur serta proses bisnis sehingga diperoleh keselarasan antara tujuan TI dengan tujuan bisnis PLN.
Pada tahap analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis time value of money diperoleh bahwa penerapan e-commerce listrik prabayar memberikan nilai tambah bagi PLN dalam bentuk nilai uang. Hasil analisis kuantitatif ini kemudian menjadi justifikasi dalam bagian analisis kualitatif dengan menginterpretasikan hasil identifikasi menjadi komponen-komponen utama kebijakan. Interpretasi dilakukan dengan tool analisis konsolidasi IT Balanced Scorecard dan Critical Succes Factor sehingga diperoleh kebutuhan informasi dan sistem yang sesuai bagi penerapan e-commerce listrik prabayar sesuai dengan batasan penelitian. Untuk menentukan kedudukan kebutuhan informasi dan sistem digunakan tools analisis matriks aplikasi portofolio McFarlan sehingga diperoleh komponen-komponen utama kebijakan sesuai dengan tingkat kepentingannya. Dari hasil identifikasi dan analisis, maka diperoleh keluaran utama dari penelitian ini berupa sebuah rancangan kebijakan penerapan e-commerce listrik prabayar berkaitan dengan arahan teknologi untuk pengelolaan sumber daya TI, yaitu aplikasi dan infrastruktur. Rancangan kebijakan diperoleh dari perspektif strategis yang berisi komponen-komponen utama kebijakan setelah ditentukan kedudukan dan tingkat kepentingannya melalui analisis matriks aplikasi portofolio McFarlan. Dari penelitian perancangan kebijakan penerapan e-commerce listrik prabayar menggunakan COBIT framework V 4.1 dapat ditarik kesimpulan utama yaitu; berdasarkan analisis time value of money, penerapan e-commerce listrik prabayar memberikan kontribusi percepatan pendapat ke kas PLN selama 2 (dua) bulan yang bisa dikonversikan dalam bentuk uang pada saat pendapatan penjualan tenaga listrik di simpan di lembaga perbankan (dalam bentuk bunga deposito dan sejenisnya); dari kerangka dan alur kerja penelitian dapat disimpulkan bahwa COBIT framework V 4.1 dapat dijadikan acuan perancangan kebijakan untuk menjadi payung regulasi penerapan e-commerce Listrik Prabayar di seluruh unit bisnis PT. PLN (Persero).
Perpustakaan Digital ITB