digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini perkembangan industri kreatif di Indonesia sudah demikian pesatnya. Hal ini terlihat dengan banyaknya perusahaan‐perusahaan baru yang bermunculan di industri ini, salah satu dari perusahaan tersebut adalah Qubu Record. Qubu Record, merupakan pemain baru dalam industri digital recording dan video clip yang berasal dari kota Bandung, yang menggunakan kamera foto tipe DSLR untuk merekam video klip. Walaupun eksistensi perusahaan ini masih bergantung pada nama besar Ricky Five Minute, yang merupakan salah satu pemilik dari Qubu Record, namun perusahaan ini telah mampu menunjukkan kinerja yang baik. Di samping itu ide, konsep, dan kreativitas perusahaan serta pemanfaatan utility peralatan terus menjadi konsern perhatian para manajemennya walaupun dalam beberapa hal ada tantangan yang dihadapi, yakni peralatannya sangat mudah ditiru. Menghadapi situasi bisnis ini, Qubu Record membutuhkan perancangan strategi untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Agar perancangan strategi tepat guna mengingat perusahaan saat ini berada pada tahap introduction dari analisis Product Life Cycle, maka perusahaan perlu mengidentifikasi faktor‐faktor eksternal maupun internal, dengan menggunakan analisis SWOT, dan analisis Porter’s Five Forces. Dari analisis yang dilakukan diketahui bahwa Qubu Record berada di tahap introduction, sehingga strategi korporat yang cocok digunakan ialah Directional Strategy, yang berorientasi pada Growth Strategy. Dari analisis tersebut, timbul strategi pengembangan Qubu Record untuk membuka cabang, dan menambah tenaga pemasaran. Strategi bisnis yang diterapkan berupa kombinasi antara strategi bersaing dan strategi kerjasama, seperti pelatihan tenaga ahli baru untuk menambah kemampuan untuk melakukan perluasan pasar, dan melakukan kerjasama dengan band‐band indie dan major label untuk mendapatkan kontinuitas pendapatan. Beberapa rekomendasi pelaksanaan dalam tahap implementasi, antara lain: kebebasan tenaga ahli dalam mengatur‐ulang ruang kerjanya, penerapan standard operating procedure, pengembangan lini produk dari video klip ke klip pernikahan, kerjasama dengan major label dan event‐event acara musik sepeti LA Light Indie Fest, perekrutan mahasiswa‐mahasiswa Universitas Pasundan dari Fakultas Ilmu Seni dan Sastra, Jurusan Fotografi dan Film.