Perancangan adalah proses yang iteratif. Proses perancangan konvensional bergantung kepada intuisi, pengalaman-pengalaman dan keahlian yang dimiliki seorang perancang. Saat ini proses perancangan dilakukan untuk mencari solusi
rancangan yang optimum melalui proses optimasi perancangan. Merancang tidak hanya banyak atau sedikitnya intuisi yang memandu seorang perancang untuk membuat inovasi baru, tetapi juga terdiri atas analisis, hasil-hasil presentasi,
simulasi dan optimasi. Hal ini merupakan unsur penting dalam proses iterasi menuju rancangan yang feasible dan rancangan akhir yang optimum.
Konsep perancangan awal dengan optimasi ini (earlier design optimization) akan diterapkan pada perancangan sistem roller press pada mesin pembriketan batubara untuk mencari dimensi optimum dari sistem roller press dan kapasitas pembriketan untuk satu unit mesin.
Proses optimasi perancangan sistem roller press memiliki beberapa fungsi tujuan (multicriteria design optimization) dengan beberapa parameter rancangan yang meliputi karakteristik material batubara, kondisi operasi mesin pembriketan dan kondisi alat transportasi. Parameter lain yang berkaitan dengan model geometrik diatur melalui parametric design. Parameter-parameter tersebut dirumuskan
kedalam persamaan matematis dan kemudian dioptimasi dengan menggunakan metode Augmented Lagrange Multiplier (ALM).
Berdasarkan pada analisis ini, maka dapat disimpulkan bahwa optimasi perancangan dengan parametric design pada proses perancangan awal sistem roller press dapat diimplementasikan dengan baik. Pada studi kasus ini diperoleh nilai kapasitas optimum sebesar 19,7 ton/jam dengan berat sistem roller press 5268 kg.
Nilai variabel rancangan dari sistem roller press dapat digunakan sebagai acuan awal perancangan pada tahapan perancangan selanjutnya sampai pada pengembangan rancangan detail akhir.
Perpustakaan Digital ITB