digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Baja karbon banyak digunakan dalam industri minyak dan gas sebagai material pipa pengalir minyak mentah dan gas alam basah. Pada lingkungan fluida tersebut, permukaan dalam pipa tersebut dapat terkorosi. Sebagai usaha untuk menghambat laju korosi tersebut, digunakan inhibitor korosi yang diinjeksikan secara periodik ke dalam aliran fluida Dalam penelitian ini, zat yang digunakan sebagai inhibitor korosi adalah natrium molibdat dan 2-merkaptobenzotiazol (MBT). Dibandingkan dengan kromat, inhibitor natrium molibdat lebih tidak beracun dan lebih ramah lingkungan. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian daya inhibisi kedua inhibitor dalam larutan NaCl 1% pada temperatur 30, 45, dan 60oC dengan variasi konsentrasi natrium molibdat sebesar 5, 10, 15, 20, dan 25 ppm, serta 2-merkaptobenzotiazol dengan variasi konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm. Pengukuran laju korosi dilakukan dengan menggunakan metode weight loss (pengurangan berat), Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), dan metode ekstrapolasi Tafel. Pada temperatur 60oC, daya inhibisi natrium molibdat dengan konsentrasi 25 ppm adalah 35,7%. Dengan adanya penambahan 10 ppm MBT, efisiensi inhibisi meningkat hingga 79,4%. Natrium molibdat memiliki daya inhibisi yang rendah terhadap baja karbon dalam lingkungan yang bersuasana asam dan penambahan MBT dapat meningkatkan keefektifan natrium molibdat untuk menghambat laju korosi baja karbon, baik pada suhu rendah maupun pada suhu tinggi.