digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tujuan penelitian adalah mengamati pengaruh modifikasi perlakuan proses terhadap sifat-sifat fisiokimia dan fungsional kitosan asal udang Windu (Penaeus monodon). Kitosan asal cangkang kepiting (crabshell) produk Sigma Co. USA digunakan sebagai pembanding. Analisis karakteristik fisiokimia meliputi perolehan hasil, kadar air, nitrogen, abu, derajat deasetilasi (DD), viskositas, kelarutan dalam asam, dan densitas curah. Analisis sifat fungsional meliputi kemampuan mengikat air (water binding capacity, WBC), dan kemampuan mengikat lemak (fat binding capacity, FBC). Perolehan maksimum diperoleh dengan mode operasi DMPAK 19,3% basis kering. Perolehan rata-rata dari mode proses (DKMPA, DMPAK, dan DPMKA) 17,56%. Perolehan paling rendah diperoleh untuk DAMPK. Rata-rata kadar abu kitosan dari tiga proses pertama lebih rendah dari 1%, sedangkan pada proses DAMPK kadar abu 1,6%. Kitosan udang windu mempunyai viskositas sedang (> 250 cP) yaitu antara 330,3-461,3 cP, sesuai dengan kitosan technical grade produk Sigma, Co. Densitas curah berkisar antara 0,166-0,178 g/mL, lebih rendah dari densitas curah kitosan komersial asal kepiting antara 0,18-0,33 g/mL. Kemampuan mengikat air sekitar 504-529% adalah lebih rendah dari WBC crab kitosan yang berkisar pada 581-1.150%, dan kemampuan mengikat lemak (FBC) rata-rata 416,5% untuk minyak kedelai, 503% untuk minyak jagung, dan 400,8% untuk minyak wijen adalah relatif lebih tinggi dari FBC kitosan komersial yang berkisar antara 399,9-413,4%.