digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TS PP NUR WIDAYATI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2009 TS PP NUR WIDAYATI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP NUR WIDAYATI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP NUR WIDAYATI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP NUR WIDAYATI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP NUR WIDAYATI 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP NUR WIDAYATI 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

2009 TS PP NUR WIDAYATI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Upaya untuk mendorong partisipasi petani dalam pengelolaan jaringan irigasi telah dilakukan dengan meluncurkan berbagai kebijakan. Akan tetapi, permasalahannya adalah partisipasi petani dalam pengelolaan jaringan irigasi belum sesuai harapan. Untuk itu, penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan: (a) Bagaimana persepsi petani terhadap air irigasi dan pengaruhnya terhadap pemanfaatannya? (b) Bagaimana pola dan bentuk partisipasi petani pemakai air dalam pengelolaan jaringan irigasi (operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi), dan partisipasi dalam pembayaran Iuran Pemakaian Air Irigasi (IPAIR) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya?Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data: wawancara, observasi, studi pustaka, dan focus group discussion, serta analisis data: identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan penarikan kesimpulan. Penarikan sampel dilakukan secara purposif pada tiga golongan petani (golongan I, II, dan III) di daerah irigasi Cihea Kec. Ciranjang dan Kec. Bojong Picung, Kab. Cianjur, Provinsi Jawa Barat.Dari penelitian ini, ditemukan: (a) perbedaan lokasi jaringan hulu, tengah, dan hilir menyebabkan petani memiliki persepsi yang tidak sama terhadap air irigasi, baik pada dimensi kuantitas, kualitas, maupun kontinuitas air. Perbedaan persepsi tersebut menyebabkan perbedaan perilaku dalam memanfaatkan air; (b) partisipasi petani dalam pengelolaan irigasi (operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi) relatif sama, baik pada golongan I, II, maupun III; (c) secara umum partisipasi petani dalam membayar iuran pelayanan air (IPAIR) relatif rendah; (d) terdapat empat faktor yang mempengaruhi petani membayar iuran pelayanan air (IPAIR), yakni faktor persepsi, sosial-budaya, sosial-ekonomi, dan kelembagaan.Untuk itu, direkomendasikan: (a) perlu strategi partisipasi yang memperhatikan kondisi wilayah antara golongan I, II, dan I; (b) perlu adanya diversifikasi untuk mengatasi kekurangan air kekurangan air seperti pola hemat air: System of Rice Intensification (SRI) atau Padi Tanaman Terpadu (PTT); (c) perlunya penelitian lanjutan dengan pendekatan kuantitatif untuk mengukur tingkat partisipasi petani dan mengetahui besaran petani yang berpartisipasi dalam pengelolaan jaringan dan pembayaran IPAIR; dan (d) perlunya pendampingan (community development) untuk peningkatan pemberdayaan petani dari berbagai aspek.