digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP ERANIKA BR. GINTING 1-COVER.pdf


2008 TA PP ERANIKA BR. GINTING 1-BAB 1.pdf

2008 TA PP ERANIKA BR. GINTING 1-BAB 2.pdf

2008 TA PP ERANIKA BR. GINTING 1-BAB 3.pdf

2008 TA PP ERANIKA BR. GINTING 1-BAB 4.pdf

2008 TA PP ERANIKA BR. GINTING 1-BAB 5.pdf

2008 TA PP ERANIKA BR. GINTING 1-BAB 6.pdf

2008 TA PP ERANIKA BR. GINTING 1-PUSTAKA.pdf

Daun Artemisia annua L. (Asteraceae) mengandung metabolit sekunder artemisinin yang memiliki aktivitas antimalaria dan minyak atsiri yang memiliki aktivitas aromaterapi dan antimikroba. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi artemisinin dan hasil sampingnya minyak atsiri. Ekstraksi dilakukan secara maserasi-perkolasi dengan pelarut etanol dan refluks dengan pelarut etanol. Air suling ditambahkan ke dalam ekstrak etanol, kemudian disentrifuga. Supernatannya difraksinasi dengan n-heksan. Pemekatan fraksi n-heksan menghasilkan kristal yang selanjutnya direkristalisasi dengan metanol. Kristal artemisinin yang diperoleh secara maserasi-perkolasi sebanyak 0,16% dan refluks sebanyak 0,08%. Isolasi minyak atsiri dilakukan secara destilasi air. Rendemen minyak atsiri yang diperoleh untuk serbuk simplisia 0,35% (v/b) dan untuk simplisia segar 0,20% (v/b). Identifikasi kandungan senyawa dalam minyak atsiri secara kromatografi gasspektroskopi massa menunjukkan bahwa minyak atsiri dari simplisia kering mengandung 14 senyawa sedangkan dari simplisia segar 20 senyawa. Ekstrak air sisa destilasi minyak atsiri difraksinasi dengan n-heksan dan diuapkan untuk memperoleh artemisinin. Artemisinin yang diperoleh dari ekstrak air sisa destilasi serbuk simplisia sebanyak 0,03% dan dari simplisia segar sebanyak 0,02%.