Pemanfaatan air laut sebagai media pendingin di industri PLTU dan LNG
menghasilkan limbah termal yang berpotensi mengganggu ekosistem perairan
pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan penyebaran air bahang di
perairan Bontang, Kalimantan Timur, menggunakan perangkat lunak Delft3D
FLOW dengan pendekatan model dua dimensi dan skema heat flux excess
temperature. Simulasi dilakukan dalam tiga skenario: satu sumber dari PT. Badak
NGL, satu dari PLTU, dan gabungan keduanya. Verifikasi model terhadap data
observasi menunjukkan akurasi hidrodinamika yang tinggi (RMSE elevasi = 0,066
m) serta hasil temperatur yang cukup representatif (RMSE = 0,61°C; korelasi =
0,65). Hasil simulasi menunjukkan bahwa pola arus pasang surut sangat
memengaruhi arah dan jangkauan sebaran termal, dengan fase purnama
menghasilkan dispersi panas lebih luas dibandingkan fase perbani. Kenaikan suhu
maksimum mencapai 10°C di sekitar outlet, dan jangkauan sebaran mencapai 10
km pada skenario gabungan. Temuan ini menegaskan pentingnya penataan posisi
dan pengaturan debit buangan termal untuk meminimalkan dampak ekologis di
wilayah pesisir.
Perpustakaan Digital ITB