Perikanan merupakan salah satu sektor potensial di Indonesia. Populasi ikan
sangat dipengaruhi oleh kesuburan perairan tersebut. Fenomena yang berperan
dalam distribusi nutrien di laut salah satunya adalah upwelling. Upwelling adalah
proses naiknya massa air dari dasar menuju permukaan. Penelitian ini mengkaji
variabilitas antar tahunan upwelling di utara Papua tahun 1998–2023 dengan
melihat parameter Suhu Permukaan Laut (SPL), klorofil-a, Sea Surface Height
(SSH), dan angin. Perhitungan Ekman Pumping Velocity (EPV) dilakukan untuk
melihat intensitas upwelling. Hasil penelitian menunjukkan upwelling pesisir
terjadi dalam musim barat (Desember–Februari) di daerah punggung utara pesisir
Papua dengan nilai SPL sebesar 28,1 °C–28,7 °C, klorofil-a sebesar 0,34 mg/m3
0,5 mg/m3, dan SSH sebesar 0,4 m–0,7 m ketika El Nino. Sedangkan ketika La
Nina nilai SPL di utara Papua sebesar 28,8 °C–30,4 °C, klorofil-a sebesar 0,2
mg/m3–0,5 mg/m3, dan SSH sebesar 0,6 m–0,8 m. Terdapat adanya perbedaan
pola upwelling di pesisir utara Papua terutama di bagian barat dan timur. Angin di
utara Papua berhembus dari barat laut ketika musim barat. Tetapi saat terjadi La
Nina¸ tercatat pola pergerakan angin pasat dari timur. El Nino menyebabkan
durasi upwelling terjadi satu bulan lebih lama dibandingkan ketika tahun netral.
Berdasarkan perhitungan EPV, upwelling terjadi di bagian barat dan Tengah urata
Papua selama bulan Desember–Maret dengan EPV 0,05 × 10-5 m/s–4,74 × 10-5
m/s.
Perpustakaan Digital ITB