digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Kenneth Kristofer
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Kenneth Kristofer
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Kenneth Kristofer
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Kenneth Kristofer
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Kenneth Kristofer
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Kenneth Kristofer
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Kenneth Kristofer
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini mengeksplorasi posisi strategis dan lanskap kompetitif PT. CAS barbershop dengan industri layanan perawatan yang berkembang pesat di Indonesia. Industri pangkas rambut saat ini di Indonesia menjadi lebih sulit untuk mendapatkan pelanggan baru atau lebih sulit untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Keduanya tercermin di semua cabang di cabang PT. CAS barbershop yang berkinerja buruk. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan PT. CAS untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan sambil juga mempertahankan yang sudah ada dengan menganalisis lingkungan internal dan eksternalnya. Penelitian ini menggunakan beberapa alat, yang meliputi STP (Segmentasi, Penargetan, dan Pemosisian) dan VRIO (Nilai, Kelangkaan, Keterimitasian, Organisasi) untuk analisis lingkungan internal PT. CAS sementara analisis PESTEL (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi, Lingkungan, Hukum), Lima Kekuatan Porter, dan analisis pesaing untuk analisis lingkungan eksternal. Analisis SWOT juga digunakan dalam penelitian untuk menyusun hasil untuk membangun matriks TOWS. Alat-alat ini digunakan secara kolektif untuk menghasilkan strategi yang dapat ditindaklanjuti untuk mempertahankan pertumbuhan PT. CAS Pengumpulan data dilakukan melalui pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan wawancara semi terstruktur dengan manajemen internal dan pelanggan setia PT. CAS barbershop. Temuan penelitian ini mengungkap kekuatan internal PT. CAS barbershop meliputi kualitas layanan yang terstandarisasi, operasi yang dapat diskalakan, dan pengembangan bisnis yang inovatif, sedangkan kelemahannya terletak pada personalisasi, sistem pemesanan, dan ambiguitas layanan. Secara eksternal, merek tersebut memiliki peluang besar seperti meningkatnya permintaan keanggotaan, kolaborasi merek, dan ekspansi ke kota baru dengan layanan perawatan khusus yang kurang memadai. Pada saat yang sama, ancaman yang dihadapai meliputi sensitivitas harga dari konsumen, munculnya pesaing dengan penawaran yang berbeda, dan risiko reputasi yang disebabkan oleh penyampaian layanan yang tidak konsisten atau komunikasi merek yang tidak jelas.