digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Alif Rizqullah Zuhayr Hilmi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Alif Rizqullah Zuhayr Hilmi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Alif Rizqullah Zuhayr Hilmi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Alif Rizqullah Zuhayr Hilmi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Alif Rizqullah Zuhayr Hilmi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Alif Rizqullah Zuhayr Hilmi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI - Alif Rizqullah Zuhayr Hilmi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Alif Rizqullah Zuhayr Hilmi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN 1 - Alif Rizqullah Zuhayr Hilmi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN 2 - Alif Rizqullah Zuhayr Hilmi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT XYZ merupakan salah satu pabrik manufaktur produk nutrisi bagi perusahaan farmasi nasional di Indonesia. Salah satu ukuran kinerja utama PT XYZ adalah conversion cost, yaitu costs of goods manufactured (COGM) yang perlu dikeluarkan per kilogram output produksi. Pada paruh pertama tahun 2024, conversion cost PT XYZ lebih tinggi 5.57% dari target manajemen. Nilai tersebut berimplikasi pada tambahan biaya bagi perusahaan hingga sebesar Rp2.65 miliar rupiah selama periode tersebut. Kontributor utama pada COGM PT XYZ merupakan biaya direct labor serta mencakup biaya upah dan biaya lembur yang tinggi. Tingginya biaya upah dan lembur ini disebabkan oleh perencanaan produksi reguler dan lembur yang tidak dilakukan dengan tepat. Perencanaan jumlah produksi dan sumber daya yang tepat dapat dilakukan melalui perencanaan agregat. Perencanaan agregat merupakan luaran dari sales and operations planning (S&OP) yang memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan kapasitas produksi dengan permintaan melalui pengaturan tingkat produksi, jumlah tenaga kerja, dan inventori. Dalam penelitian ini, perencanaan agregat dilakukan dengan pendekatan Mixed Integer Linear Programming (MILP), yang bertujuan untuk meminimalkan biaya produksi yang mencakup biaya upah tenaga kerja, biaya overtime, biaya hari libur, biaya hiring, biaya layoff, biaya inventori, dan biaya kekurangan. Tujuan model dicapai melalui pengoptimalan alokasi tingkat produksi, jumlah tenaga kerja, jumlah hiring dan layoff, tingkat inventori, dan jumlah kekurangan produk. Solusi model diperoleh dengan mengembangkan model komputasi menggunakan bahasa pemrograman Python dengan library PuLP. Hasil penelitian ini berupa solusi rencana agregat optimal untuk produksi PT XYZ pada Januari – Juni 2024 yang akan menurunkan conversion cost sebesar 7.81%. Model yang dikembangkan pada penelitian ini dapat digunakan baik oleh PT XYZ maupun perusahaan manufaktur lain dengan operasional serupa untuk melakukan perencanaan agregat secara optimal, dengan beberapa implikasi manajerial yang perlu diperhatikan.