digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Prita Nurapriza
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Prita Nurapriza
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Prita Nurapriza
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Prita Nurapriza
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Prita Nurapriza
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Prita Nurapriza
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 - Prita Nurapriza
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA - Prita Nurapriza
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Prita Nurapriza
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini fokus pada PT KPI RU III yang menggunakan perangkat lunak Excel untuk manajemen inventori, namun suku cadang untuk operasional perusahaan belum berada dalam jumlah optimal karena pola permintaan tidak teratur serta masalah stock out dan overstock. Studi ini menekankan pentingnya strategi yang tepat dalam menentukan kuantitas suku cadang untuk mengoptimalkan efisiensi operasional dan meminimalkan biaya. Penelitian ini bertujuan menentukan nilai minimum dan maksimum dari model inventori Min Max menggunakan pendekatan Revised Power Approximation (RPA). Pendekatan RPA dapat menghasilkan hasil yang mendekati optimal dengan komputasi yang lebih sederhana. Setelah menentukan nilai minimum dan maksimum, dilakukan simulasi perhitungan total biaya inventori untuk 10 tahun ke depan, menggunakan kebijakan inventori eksisting dan kebijakan usulan, guna membandingkan performa keduanya. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa kebijakan inventori usulan memberikan solusi perbaikan yang cukup signifikan. Dalam hal total biaya inventori selama 10 tahun ke depan, kebijakan usulan menghasilkan total biaya inventori lebih rendah, yaitu Rp264.396.862.225 dibandingkan dengan kebijakan existing. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa performa kebijakan inventori usulan lebih unggul dibandingkan dengan kebijakan inventori existing, baik dari segi efisiensi biaya maupun tingkat layanan.