Diandra Lamees [17021044]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Sebagai seorang Tionghoa Indonesia generasi ketiga dari keluarga Totok, penulis merasa
terasing dari budaya Tionghoa. Penulis mencoba membongkar aspek alienasi ini dengan
menelusuri kembali perayaan Imlek melalui wawancara dengan ibu penulis dan bertanya
tentang benda-benda yang hanya muncul saat Imlek. Di sini, penulis mencoba
mererpresentasikan imlek melalui karya keramik dan membangun konfigurasi tanda untuk
menampilkan narasi imlek yang penulis mau.
Penulis membuat kembali artefak imlek menggunakan medium keramik. Hal ini merupakan
representasi tiga rangkaian kegiatan utama Imlek: penghormatan leluhur, makan-makan, dan
pemberian angpao. Bentuk artefak yang penulis buat tidak dimaksudkan meniru sempurna,
justru penulis memang ingin membuat objek versi penulis sendiri yang berbeda dari ideal.
Imlek yang menurut penulis sekadar formalitas direpresentasikan dengan found object foto dan
plastik yang menutupi meja. Foto menunjukkan suasana ideal versi penulis yang belum pernah
dialami, sementara plastik menciptakan kekaburan antara angan dan kenyataan. Dua hal
berbeda ini merupakan ketegangan realitas yang diinginkan dan ideal dari imlek menurut
penulis. Semua hal ini digabungkan dalam bentuk karya instalasi yang berjudul “Upacara Imlek
Versiku”
Melalui karya ini, penulis menyadari bahwa selama ini penulis hanya menjalankan Imlek tanpa
memaknai. Setelah membuat, penulis merasa sedikit mengetahui tentang upacara imlek walau
tetap merasa jauh dengannya karena penulis tidak memiliki kapabilitas mengubah apa pun
untuk sekarang. Penciptaan karya ini menjadi usaha untuk memahami kebingungan penulis
dengan identitas penulis sebagai seorang Tionghoa.
Perpustakaan Digital ITB