digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Chivilya Uny
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 1 Chivilya Uny
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 2 Chivilya Uny
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 3 Chivilya Uny
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 4 Chivilya Uny
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 5 Chivilya Uny
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

BAB 6 Chivilya Uny
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

PUSTAKA Chivilya Uny
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

LAMPIRAN Chivilya Uny
PUBLIC Open In Flipbook Yoninur Almira

Transformasi ekonomi perdesaan merupakan proses pergeseran ekonomi dari sektor pertanian menuju sektor non-pertanian, yang berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal. Proses ini bersifat kontekstual serta dipengaruhi oleh kondisi sosial dan geografis masing-masing wilayah. Dalam konteks tersebut, program transmigrasi dipandang sebagai bentuk intervensi yang mendorong transformasi ekonomi melalui pengembangan sektor pertanian dan penyediaan infrastruktur dasar. Menggunakan jenis penelitian kualitatif, strategi studi kasus, dan pendekatan abduktif, penelitian ini berupaya memahami serta mengidentifikasi proses yang berlangsung, faktor-faktor pendorong, dan tantangan yang dihadapi dalam transformasi ekonomi perdesaan pada satuan permukiman transmigrasi di Desa Golago Kusuma, Sidodadi, dan Air Panas, Kabupaten Halmahera Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 34 tahun, transformasi belum sepenuhnya terjadi. Perubahan yang signifikan hanya tampak pada aspek metode dan pola pertanian. Pergeseran tenaga kerja, mobilitas penduduk, dan peningkatan pendapatan di sektor non-pertanian belum berkembang secara optimal karena masyarakat masih bergantung pada aktivitas bertani. Meskipun diversifikasi pertanian telah mendorong sektor perdagangan informal, aktivitas perdagangan masih terbatas pada penjualan hasil pertanian mentah, sementara produk olahan dan usaha non-pertanian belum dominan. Program transmigrasi berperan penting dalam menyediakan akses lahan, infrastruktur dasar, dan pengembangan sektor pertanian sebagai fondasi ekonomi desa. Proses transformasi ini juga didorong oleh faktor internal, seperti keterampilan masyarakat di bidang pertanian dan potensi sumber daya alam, serta faktor eksternal, seperti kebijakan pemerintah, ketersediaan infrastruktur jalan, dan dukungan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun demikian, tantangan seperti keterbatasan akses terhadap teknologi informasi, degradasi lingkungan, dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat menjadi hambatan dalam mempercepat proses transformasi ekonomi perdesaan.