Transformasi ekonomi perdesaan merupakan proses pergeseran ekonomi dari
sektor pertanian menuju sektor non-pertanian, yang berperan penting dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ketahanan ekonomi
lokal. Proses ini bersifat kontekstual serta dipengaruhi oleh kondisi sosial dan
geografis masing-masing wilayah. Dalam konteks tersebut, program transmigrasi
dipandang sebagai bentuk intervensi yang mendorong transformasi ekonomi
melalui pengembangan sektor pertanian dan penyediaan infrastruktur dasar.
Menggunakan jenis penelitian kualitatif, strategi studi kasus, dan pendekatan
abduktif, penelitian ini berupaya memahami serta mengidentifikasi proses yang
berlangsung, faktor-faktor pendorong, dan tantangan yang dihadapi dalam
transformasi ekonomi perdesaan pada satuan permukiman transmigrasi di Desa
Golago Kusuma, Sidodadi, dan Air Panas, Kabupaten Halmahera Barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 34 tahun, transformasi belum
sepenuhnya terjadi. Perubahan yang signifikan hanya tampak pada aspek metode
dan pola pertanian. Pergeseran tenaga kerja, mobilitas penduduk, dan peningkatan
pendapatan di sektor non-pertanian belum berkembang secara optimal karena
masyarakat masih bergantung pada aktivitas bertani. Meskipun diversifikasi
pertanian telah mendorong sektor perdagangan informal, aktivitas perdagangan
masih terbatas pada penjualan hasil pertanian mentah, sementara produk olahan dan
usaha non-pertanian belum dominan. Program transmigrasi berperan penting dalam
menyediakan akses lahan, infrastruktur dasar, dan pengembangan sektor pertanian
sebagai fondasi ekonomi desa. Proses transformasi ini juga didorong oleh faktor
internal, seperti keterampilan masyarakat di bidang pertanian dan potensi sumber
daya alam, serta faktor eksternal, seperti kebijakan pemerintah, ketersediaan
infrastruktur jalan, dan dukungan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Namun demikian, tantangan seperti keterbatasan akses terhadap teknologi
informasi, degradasi lingkungan, dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat
menjadi hambatan dalam mempercepat proses transformasi ekonomi perdesaan.
Perpustakaan Digital ITB