digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Nugi Nugraha
» Gedung UPT Perpustakaan

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Laporan TA
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha Ringkasan

Sungai Cikapundung, yang merupakan anak daerah aliran sungai (DAS) utama dari Sungai Citarum di Bandung, Indonesia, menghadapi tantangan kualitas air akibat limbah domestik, industri, dan pertanian. Studi ini mengevaluasi efektivitas keanekaragaman plankton sebagai bioindikator kualitas air dengan menganalisis keanekaragaman, kelimpahan, dan distribusi fitoplankton dan zooplankton di lima titik pengambilan sampel sepanjang sungai. Parameter kualitas air—termasuk pH, oksigen terlarut (DO), total padatan terlarut (TDS), total padatan tersuspensi (TSS), nitrat, dan fosfat—diukur untuk menentukan korelasinya dengan komunitas plankton. Analisis statistik menunjukkan adanya korelasi signifikan antara parameter kualitas air dengan keanekaragaman dan kelimpahan plankton. Studi ini menemukan bahwa TDS (r=0,8354 untuk kelimpahan, r=0,7871 untuk keanekaragaman) dan ortofosfat (r=0,7415 untuk kelimpahan, r=0,7923 untuk keanekaragaman) merupakan parameter yang paling berkorelasi positif kuat dengan komunitas plankton, sedangkan kecepatan aliran air (r=-0,9432 untuk kelimpahan, r=-0,9230 untuk keanekaragaman) menunjukkan korelasi negatif terkuat, yang mengindikasikan dampak signifikan terhadap distribusi plankton. DO menunjukkan korelasi positif dengan plankton, yang memperkuat perannya dalam mendukung kehidupan akuatik, sementara TSS memiliki korelasi negatif lemah, kemungkinan karena berkurangnya penetrasi cahaya yang memengaruhi fotosintesis. pH dan nitrat menunjukkan korelasi positif lemah, yang mengindikasikan pengaruh yang lebih kecil namun tetap relevan. Berdasarkan klasifikasi indeks keanekaragaman, Sungai Cikapundung termasuk dalam kategori tercemar sedang. Temuan ini menyoroti kegunaan plankton sebagai bioindikator dan menekankan perlunya strategi pengelolaan air yang terintegrasi untuk meningkatkan kesehatan sungai.