digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ruang kerja bersama dan perusahaan adalah dua tren yang telah muncul dalam beberapa tahun terakhir dan menarik banyak perhatian. Terlihat dari bagaimana pemerintah telah memprakarsai sejumlah proyek inovasi dan kewirausahaan lokal dalam mendukung inisiatif untuk mendorong 1.000 perusahaan rintisan pada tahun 2020. Tetapi upaya untuk menjadi lebih inovatif ini bertentangan dengan keadaan yang ada. Tingkat inovasi Indonesia menempati urutan kedua terendah dibandingkan dengan kawasan ASEAN, dan posisinya tidak berubah sejak tahun lalu. Kondisi ini, tentunya menimbulkan pertanyaaan mengenai apa yang bisa dilakukan oleh ruang kerja bersama dan perusahaan rintisan terhadap proses inovasi. Meskipun telah banyak penelitian mengenai coworking space dan inovasi, hubungan di antara mereka belum banyak dieksplorasi. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelidiki dampak dari ruang kerja bersama pada inovasi perusahaan rintisan melalui studi kuantitatif pada pengguna ruang kerja di Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan suatu kerangka yang dimodifikasi dari tinjauan literatur, yang terdiri dari empat variabel independen, seperti: tempat; ruang; acara; dan proyek; dari ruang kerja bersama, dan mengarah ke variabel dependen; budaya inovasi; dari inovasi. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan survei kepada 200 pengguna ruang kerja bersama dan menggunakan regresi linier berganda dalam analisis data. Kami telah menemukan bahwa ruang kerja bersama memiliki potensi besar untuk menumbuhkan budaya inovasi. Di antara empat sub variabel dari coworking space, acara dianggap yang paling penting, sehingga kami menyarankan kepada pengelola ruang kerja bersama dan pemerintah untuk berkontribusi pada pengembangan inovasi dengan mendorong acara di lingkungan ruang kerja bersama.