Perpustakaan Digital ITB

T Bank Central Asia, Tbk adalah bank swasta terbesar dan terbaik di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1957. IPO pada tahun 2000 dengan kode saham BBCA. Saat ini pemegang saham terbesar adalah PT Dwimuria Investama Andalan sebesar 55% dan 45 % saham BBCA dimiliki oleh masyarakat. Bursa saham Indonesia mengalami penurunan yang signifikan sejak akhir tahun 2019 sampai dengan Juni 2020 karena sentiment pandemi Covid-19 yang membuat kinerja saham big cap diatas Rp 100 triliun pun terpengaruh. Berdasarkan data BEI, akhir Desember 2019 total kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 7.265,02 triliun. Dan pada bulan April 2020 total kapitalisasi berkurang sangat banyak menjadi Rp 5.379,68 triliun. Dalam Analisis SWOT, inovasi teknologi yang sedang dikembangkan oleh BCA adalah suatu kekuatan. Itu sejalan dengan peluang, sementara target pasar untuk usia produktif adalah generasi millenial yang sangat pandai menggunakan teknologi. BCA masih dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan. Pada Oktober 2019 BCA melakukan akuisisi PT Bank Royal Indonesia yang rencananya akan dijadikan Bank Digital BCA. Pada akhir Mei 2020 kabar rebranding dari Bank Royal ini memberikan sentiment positif bagi harga saham BBCA. Menurut data BEI, saham BBCA melesat 5,44% dan nilai transaksi BBCA pada saat itu mencapai Rp 663 miliar dengan volume perdagangan 25,46 juta saham. Dalam tugas akhir ini, analisa yang digunakan untuk menilai valuasi saham BBCA ini adalah metode absolut dan metode relatif. Dari penelitian ini mengungkapkan bahwa hasil valuasi saham BBCA menggunakan metode absolut dan relative adalah overvalued. Nilai intrinsik saham tertinggi dari penelitian ini adalah berdasarkan PER pada akhir tahun 2019 yaitu Rp 26.000,- Walaupun nilai intrinsik overvalued tapi BBCA masih boleh dijadikan pilihan dalam portofolio investor karena ada pertimbangan lain selain perhitungan nilai intrinsik dan ratio. Alasan lain diantaranya brand image, harga saham cenderung stabil, pembagian dividen jelas. Jadi kalau untuk investasi jangka panjang, saham BBCA masih masuk akal untuk dimasukan dalam portofolio.