2019 ta pp Derian Febrianto 1-abstrak.pdf)u
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Derian Febrianto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Derian Febrianto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Derian Febrianto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Derian Febrianto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Derian Febrianto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Derian Febrianto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pipa bawah laut menjadi salah satu cara yang banyak digunakan untuk menyalurkan sumber daya alam dari lokasi eksploitasi ke darat. Pemasangan pipa bawah laut harus direncanakan dengan matang. Sebelum dilakukan pemasangan, dibutuhkan route survey untuk menentukan koridor batas area pemasangan pipa dan juga untuk mengenali batimetri di daerah yang akan dipasang pipa bawah laut. Penentuan koridor jalur pipa bawah laut dilakukan dengan menganalisa data hasil pengolahan MBES berupa peta kontur daerah penelitian dan juga Digital Terrain Model (DTM). Dari hasil pengolahan dapat disimpulkan ada tiga koridor lokasi pemasangan pipa dengan panjang masing-masing yaitu 784,243m; 915,917m; dan 927,721m. Koridor dibentuk sedemikian rupa untuk menghindari permasalahan utama dalam pemasangan pipa bawah laut yaitu obstruksi akibat adanya objek seperti karang, debris, konstruksi bawah laut, dan potensi bahaya lainnya. Untuk menambah kepercayaan terhadap rancangan koridor lokasi pemasangan pipa bawah laut, dibutuhkan pengukuran menggunakan alat-alat survey lain seperti Side Scan Sonar, Sub-Bottom Profiler, dan Magnetometer.
Perpustakaan Digital ITB