digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kali Sunter menyalurkan limbah perkotaan dengan BOD Decay Rate (Kd) sebagai variabel Non-Konservatif dalam pengendalian kualitas air. Variabel fundamental dikumpulkan melalui pengujian laboratorium untuk DO-Salinitas pada bulan Mei 2022 mewakili musim hujan, dan pada bulan Agustus 2023 mewakili musim kemarau. Pada sampel musim hujan, variabel hidrodinamik Salinitas (S1) 28 ppt - Kd1=2,64/hari, (S2) 18 ppt - Kd2=2,0/hari, (S3) 8 ppt - Kd3=1,75/hari, dan (S4)=0 ppt - Kd4=1,68/hari, dan ditampilkan dalam persamaan Kd-Salinitas untuk musim hujan Kd = 1,73e0,0134.S dengan Koefisien Regresi Eksponensial (R)=86,7%. Untuk sampel musim kemarau, dengan variable Salinitas (S1) 31 ppt - Kd1=3,4/hari, (S2) 21 ppt - Kd2=3,0/hari, (S3) 11 ppt - Kd3=2,9/hari, dan (S4)=0 ppt - Kd4=2,59/hari, dan ditampilkan dalam persamaan Kd-Salinitas untuk musim kemarau Kd = 2.52e0.0096.S dengan R=95.3%. Karakteristik sampel Sunter Kanal menunjukkan Salinitas tinggi mampu memperlambat proses degradasi yang menyebabkan perubahan DO berada pada interval kecil dan dijelaskan secara spesifik dengan gradien kurva eksponensial yang terbentuk menggambarkan Kd memberikan nilai lebih tinggi untuk sampel air asin. Fenomena ini mengekspresikan kondisi fisik aktual limbah Sunter Kanal termasuk kategori Lumpur Aktif. Skenario pemodelan MuDO3D mempertimbangkan Kd, skema pengerukan Sunter Kanal sepanjang 7,3 km dengan kedalaman 4 m, dan 8 m. Validasi model MuDO 3D dilakukan membandingkan model vs pengukuran dalam Salinitas (81,74%), dalam DO (87,70%), dan model BOD vs pengujian laboratorium (85,46%). Skema pengerukan akan meningkatkan Salinitas sepanjang 7,3 km dari muara ke daratan. Skema pengerukan 8 m memiliki peningkatan DO (0,7 mg/L menjadi 0,88 mg/L di permukaan), juga penurunan BOD (11 mg/L menjadi 10,2 mg/L di permukaan, dan 11 mg/L-7,9 mg/L di dasar). Skema pengerukan menyebabkan peningkatan Salinitas diikuti percepatan penurunan BOD, karena berdasarkan pengujian laboratorium Salinitas memiliki karakteristik yang mampu memperlambat degradasi polutan Non Konservatif, yang ditunjukkan oleh korelasi Salinitas tinggi diikuti oleh Kd tinggi. Untuk kasus Kanal Sunter, kecepatan rendah aktual (H) pada batas kedalaman perataan juga mempercepat DO mencapai 0, diikuti oleh penurunan BOD di dasar karena pengaruh Salinitas yang lebih kuat. Uji laboratorium Kd – Salinitas potensial untuk diaplikasikan pada sungai-sungai lain di dunia berdasarkan pembagian musim di berbagai negara, sebagai ide baru dalam pengendalian pencemaran air di daerah pasang surut yang mempertimbangkan sebaran Salinitas sebagai fenomena alam yang berpengaruh di muara. Perluasan pengaruh laut ke daratan mengindikasikan hasil yang baik bagi upaya penanggulangan pencemaran air perkotaan, yang kedepannya dapat diadopsi di berbagai negara.