Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kurva karakteristik tanah-air (Soil-
Water Characteristic Curve/SWCC) pada zona isapan matric residual dengan
metode kertas saring untuk clay shale terhancurkan terkompaksi daerah Cisomang,
Jawa Barat. Clay shale merupakan jenis lempung yang mengandung mineral
montmorillonite dan bersifat ekspansif, sehingga sangat sensitif terhadap perubahan
kadar air. Hal ini menyebabkan clay shale memiliki karakteristik mekanika tanah
yang unik, terutama dalam kondisi takjenuh, sehingga membutuhkan pendekatan
khusus dalam analisis geoteknik. Salah satu pendekatan tersebut adalah melalui
kurva SWCC yang menggambarkan hubungan antara kadar air dan nilai isapan
matric pada suatu tanah. Zona isapan matric residual merupakan bagian dari kurva
SWCC dengan kadar air rendah dan isapan tinggi. Namun kadar air rendah sulit
untuk dicapai, sehingga diperlukan perlakuan khusus untuk mencapai kondisi
tersebut.
Pada penelitian ini, digunakan metode kertas saring berdasarkan standar ASTM
D5298-16 dengan waktu pemeraman lebih dari empat minggu untuk memastikan
tercapainya ekuilibrasi antara sampel clay shale dan kertas saring. Penelitian ini
menggunakan tiga kadar air target sampel, yaitu 1%, 2%, dan 3% untuk mewakili
kondisi pada zona residual. Pengujian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah,
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Kadar air
kertas saring diukur pada berbagai waktu pemeraman dan dianalisis menggunakan
pendekatan regresi hiperbolik berdasarkan model Kondner dan Duncan-Chang,
serta metode Asaoka dan analisis gradien untuk menentukan waktu ekuilibrasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu ekuilibrasi pada kadar air sampel
rendah memerlukan waktu lebih dari 28 hari. Hal ini menunjukkan bahwa waktu
ekuilibrasi tujuh hari yang tercantum dalam beberapa literatur tidak cukup untuk
sampel clay shale. Pendekatan hubungan kadar air kertas saring terhadap waktu dari
hasil data laboratorium dilakukan dengan kurva regresi hiperbolik. Selain itu,
penentuan waktu ekuilibrasi dilakukan dengan pendekatan Asaoka dan gradien
mendekati nol. Nilai isapan matric pada zona residual yang diperoleh berkisar
antara 50.000 hingga 1.000.000 kPa, yang menunjukkan konsistensi dengan
literatur dan memperkuat validitas hasil pengujian.
Untuk mendukung hasil laboratorium, dilakukan analisis numerik menggunakan
perangkat lunak SEEP/W yang menyimulasikan kondisi aliran air dalam tanah
takjenuh. Hasil simulasi menunjukkan kesesuaian dengan hasil laboratorium, baik
dari segi pola distribusi kadar air maupun waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
ekuilibrasi. Pemodelan numerik dengan perangkat lunak SEEP/W menunjukkan
kecocokan yang baik dengan hasil laboratorium, mendukung parameter regresi dan
titik SWCC yang diperoleh.
Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman mekanika tanah
takjenuh, khususnya terkait waktu ekuilibrasi dalam pengukuran SWCC clay shale
terhancurkan terkompaksi Cisomang. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan acuan
untuk penelitian lebih lanjut, terutama pada kondisi tanah yang serupa dengan clay
shale Cisomang.
Perpustakaan Digital ITB