digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - MAUDY ANISA FANANI
PUBLIC Irwan Sofiyan

Fenomena geoteknik pada daerah Cisomang melibatkan jenis tanah shale tak jenuh yang rentan mengalami perubahan kuat geser akibat perubahan kadar air. Pada tanah takjenuh, siklus basah-kering dapat dikuantifikasi dengan menggunakan kurva karakteristik tanah-air (SWCC). Penelitian ini mengukur isapan matric untuk menyusun SWCC shale di Cisomang menggunakan metode kertas saring Leong (2002). Metode kertas saring menggunakan kurva kalibrasi untuk menentukan nilai isapan matric untuk nilai kadar air kertas saring pada kondisi ekuilibrium – waktu tercapainya kesetimbangan antara kertas saring dan sampel shale saat dilakukan pemeraman. Rekomendasi waktu ekuilibrium yang diakui secara umum hanya disebutkan lebih dari 7 hari untuk berbagai kadar air. Penelitian ini melakukan pengujian langsung di laboratorium untuk mengukur pengukuran SWCC pengeringan sampel shale pada kadar air 5,5% dan 6,5%. Pengamatan pada proses pengujian laboratorium menghasilkan temuan bahwa kelembapan relatif rata-rata Kota Bandung pada Bulan Januari-Juni yang sebesar 77,3% hanya dapat mengakomodasi kadar air sebesar sekitar 5,45%. Pengukuran pada laboratorium menghasilkan waktu ekuilibrium 28 hari untuk kadar air 5,5% dan 6,5% dengan kadar air kertas saring berturut-turut sebesar 4,34% dan 4,74%. Hasil pengukuran laboratorium kemudian digunakan sebagai data untuk memperbarui fitting curve dengan persamaan Fredlund dan Xing (1994). Parameter SWCC pengeringan yang dihasilkan adalah: (1) a = 6809,6; m = 2,4; n = 0,5 dalam kadar air gravimetrik, (2) a = 8115,3; m = 2,0; n = 0,5 dalam kadar air volumetrik, (3) a = 9995,1; n = 2,4; m = 0,5 dalam derajat kejenuhan. Hasil waktu ekuilibrium pengukuran laboratorium diverifikasi dengan modul SEEP/W pada aplikasi Geostudio dan menghasilkan waktu ekuilibrium 18 hari untuk kadar air 5,5% dan 16 hari untuk kadar air 6,5%. Optimasi dari proses iterasi untuk mendapatkan parameter regresi persaman SWCC Fredlund dan Xing (1994) dapat dilakukan dengan menggunakan gradient descent method dengan fungsi biaya berupa SSE (dinyatakan dalam parameter a, m, n). proses perhitungan dapat dilakukan dengan lebih efisien karena tidak menggunakan metode brute-force.