digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Mekanika tanah takjenuh dapat dibilang sebagai sebuah terobosan baru dalam ilmu geoteknik. Kerangka teori mekanika tanah takjenuh sudah disusun dan sedang dikembangkan. Namun, perkembangan teorinya tidak disamai oleh perkembangan eksperimen verifikasinya. Suatu aparatus konsolidasi khusus tanah takjenuh sudah dikembangkan dan dibuat oleh Rahardjo dan Fredlund (1995; 1996; 2003), dan suatu bentuk perancangan ulang terhadap aparatus tersebut sudah dilakukan oleh Budiarto (2023) dengan maksud penyederhanaan. Aparatus yang sudah disederhanakan tersebut dikembangkan dan dibuat menjadi suatu aparatus konsolidasi tanah takjenuh yang dapat digunakan untuk pengujian konsolidasi takjenuh terhadap sampel clay shale terhancurkan terkompaksi. Selain itu, suatu metode regresi untuk model SWCC Brooks dan Corey (1964) juga dikembangkan menjadi suatu algoritma pemrograman menggunakan bantuan metode steepest descent, berdasarkan penurunan persamaan regresi untuk model yang sama oleh Budiarto (2023).