Mekanika tanah takjenuh dapat dibilang sebagai sebuah terobosan baru dalam ilmu
geoteknik. Kerangka teori mekanika tanah takjenuh sudah disusun dan sedang
dikembangkan. Namun, perkembangan teorinya tidak disamai oleh perkembangan
eksperimen verifikasinya. Suatu aparatus konsolidasi khusus tanah takjenuh sudah
dikembangkan dan dibuat oleh Rahardjo dan Fredlund (1995; 1996; 2003), dan
suatu bentuk perancangan ulang terhadap aparatus tersebut sudah dilakukan oleh
Budiarto (2023) dengan maksud penyederhanaan. Aparatus yang sudah
disederhanakan tersebut dikembangkan dan dibuat menjadi suatu aparatus
konsolidasi tanah takjenuh yang dapat digunakan untuk pengujian konsolidasi
takjenuh terhadap sampel clay shale terhancurkan terkompaksi. Selain itu, suatu
metode regresi untuk model SWCC Brooks dan Corey (1964) juga dikembangkan
menjadi suatu algoritma pemrograman menggunakan bantuan metode steepest
descent, berdasarkan penurunan persamaan regresi untuk model yang sama oleh
Budiarto (2023).