SWCC merupakan kurva yang menunjukkan hubungan kandungan air dalam tanah terhadap variasi isapan matric tanah. SWCC memiliki peran penting dalam praktik implementasi mekanika tanah tak jenuh dalam geoteknik, dan merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku tanah. Kurva Karakteristik Tanah-Air (Soil-Water Characteristic Curve) terkait erat tiga domain analisis mekanika tanah yaitu; kuat geser, perubahan volume dan fungsi permeabilitas. Ketiga hal tersebut merupakan komponen penting yang digunakan dalam analisis mekanika tanah. SWCC memiliki dua kondisi awal tanah yang berbeda, yaitu SWCC pengeringan dan SWCC pembasahan.
Material tanah atau batuan yang berpotensi mengalami perubahan volume karena perubahan kadar air disebut juga dengan tanah ekspansif. Jenis tanah ini dapat menyebabkan kerusakan struktur yang dibagun diatasnya. Tanah ekspansif tersebar luas di Indonesia, salah satu lokasi persebaran tanah ekspansif terdapat pada proyek jalan tol Jakarta-Bandung yang melewati melalui Daerah Cisomang. Berdasarkan peta geologi regional Lembar Cianjur, batuan pada daerah Cisomang adalah serpih lempungan atau clay shale. Clay shale Cisomang tergolong kedalam tanah ekspansif. Permasalahan pada tanah di lokasi ini disebabkan oleh adanya formasi serpih lempungan dan terjadinya pembasahan (wetting). Untuk memahami mekasime dari masalah ini, perlu ada kuantifikasi pada mekanika tanah jenuh-tak jenuh. Perubahan kadar air yang dipengaruhi oleh faktor iklim dapat dilihat dari data Soil-Water Characteristic Curve (SWCC).
Pengukuran SWCC dilakukan dengan metode kertas saring, dimana memerlukan waktu ekuilibrasi yang berbeda pada setiap jenis tanah karena dipengaruhi oleh permeabilitas tanah. ASTM D5298-16 telah merekomendasikan waktu ekuilibrasi minimal tujuh hari. Namun, rekomendasi ini belum tentu sesuai dengan clay shale dengan kadar air tanah tertentu maka penelitian ini diperlukan untuk memastikan waktu ekuilibrasi yang sesuai untuk clay shale terhancurkan terkompaksi. Pada pengujian laboratorium didapatkan waktu ekuilibrasi untuk kadar air 15%, 20%, 25%, 28%, dan 30% masing-masing adalah 7, 14, 14, 21, dan 21 hari.
Hasil pengukuran laboratorium kemudian digunakan sebagai data untuk memperbarui fitting curve dengan persamaan Fredlund dan Xing (1994). Parameter SWCC pengeringan yang dihasilkan adalah: (1) a = 20000; m = 3,7; n = 0.9 dalam kadar air gravimetrik, (2) a = 20000; m = 3,6 ; n = 1 dalam kadar air volumetrik, (3) a = 40000; n = 1,4; m = 4,1 dalam derajat kejenuhan. Selanjutnya dilakukan studi parametrik dengan SEEP/W untuk memverifikasi hasil pada pengujian laboratorium dan mendapatkan waktu ekuilibrasi untuk kadar air 15%, 20%, 25%, 28%, dan 30% yaitu masing-masing adalah 11, 13, 13, 15, dan 17 hari. Hasil yang didapatkan dari pemodelan numerik sudah mendekati data pengujian laboratorium.