digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Urbanisasi yang pesat di Indonesia telah meningkatkan kebutuhan akan solusi hunian yang efisien ruang. Namun, adopsi furnitur modular masih relatif rendah dibandingkan dengan tren global. Studi ini menyelidiki faktor perilaku dan operasional yang memengaruhi niat adopsi furnitur modular di kalangan konsumen Indonesia, dengan fokus khusus pada produk-produk IKEA. Dengan menggunakan kerangka kerja Extended Theory of Planned Behavior (TPB), yang diperluas dengan Performance Expectancy dan Facilitating Conditions dari Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), penelitian ini menganalisis bagaimana sikap konsumen, norma sosial, kendali perilaku yang dirasakan, dan sistem dukungan eksternal secara kolektif membentuk niat adopsi. Selain itu, studi ini juga mengeksplorasi preferensi konsumen terhadap berbagai Prinsip Arsitektur Modular (MAP) yang tertanam dalam desain furnitur IKEA. Pendekatan kuantitatif menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) diterapkan, dengan data dikumpulkan dari 214 konsumen Indonesia yang telah membeli atau mempertimbangkan untuk membeli furnitur modular IKEA. Temuan menunjukkan bahwa Sikap dan Norma Subjektif secara signifikan dan positif mempengaruhi Niat Adopsi furnitur modular IKEA, dengan Sikap sebagai prediktor langsung terkuat. Hal ini menunjukkan bahwa evaluasi pribadi yang positif, seperti menganggap furnitur modular fleksibel, skalabel, dan estetis, memainkan peran sentral dalam memotivasi konsumen. Norma Subjektif juga berkontribusi secara signifikan, menggambarkan pengaruh keluarga, teman sebaya, dan komunitas sosial dalam membentuk keputusan lingkup rumah tangga, terutama dalam lingkungan kolektivis seperti Indonesia. Ekspektasi kinerja secara kuat mempengaruhi Sikap, menunjukkan bahwa manfaat fungsional yang dirasakan (misalnya efisiensi ruang, kemudahan konfigurasi ulang) sangat penting dalam membentuk evaluasi positif. Selain itu, kegunaan yang dirasakan ini berujung pada adopsi terutama dengan membentuk evaluasi positif secara keseluruhan terhadap produk, sehingga mengonfirmasi pengaruh positif tidak langsung Ekspektasi Kinerja terhadap Niat Adopsi melalui Sikap. Demikian pula, Kondisi Pendukung secara signifikan mempengaruhi Kontrol Perilaku yang Dirasakan, menunjukkan bahwa dukungan operasional IKEA (misalnya, alat perencanaan, layanan konsultasi desain, layanan perakitan) sangat penting dalam membangun kepercayaan konsumen. Namun, studi ini menemukan bahwa Kontrol Perilaku yang Dirasakan tidak secara langsung atau tidak langsung (melalui mediasi dengan Kondisi Pendukung) secara signifikan mempengaruhi Niat Adopsi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun konsumen mungkin merasa mampu merakit atau mengonfigurasi furnitur modular, kemampuan yang dirasakan ini saja tidak cukup untuk mendorong adopsi kecuali dipadukan dengan sikap positif yang kuat atau dukungan dari lingkar sosial. Di antara Prinsip Arsitektur Modular, “Penyesuaian” dan “Rentang Ukuran” paling dihargai oleh konsumen Indonesia, menunjukkan preferensi terhadap adaptabilitas yang terlihat dan penyesuaian pribadi daripada konsep modular yang lebih abstrak. Penelitian ini berkontribusi pada literatur dengan menerapkan model TPB yang diperluas pada kategori produk unik di pasar berkembang, menjembatani perilaku konsumen dengan manajemen operasional. Secara praktis, temuan ini menekankan bahwa adopsi furnitur modular yang sukses di Indonesia bergantung pada strategi yang menumbuhkan sikap positif konsumen dengan menonjolkan manfaat gaya hidup yang nyata dan memanfaatkan pengaruh sosial. Pelaku bisnis juga harus menyediakan layanan dukungan komprehensif yang membangun kepercayaan tanpa mengandalkan hal tersebut sebagai pendorong niat semata.