digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sungai Serang Welahan Sungai (SWD) 2 berada pada Kabupaten Kudus dan Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Sungai SWD 2 termasuk dalam sistem Sungai Serang Lusi Juana (Seluna) dan berada dalam Wilayah Sungai Jratunseluna. Sistem sungai tersebut sangat berkaitan erat dengan banjir di wilayah bagian selatan Kabupaten Jepara. Upaya pengendalian banjir telah dilaksanakan oleh BBWS Pemali Juana berupa pekerjaan normalisasi dan pembangunan tanggul sungai serta pembuatan pintu air pada connector Kali Mayong. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas Connector Mayong terhadap reduksi banjir di SWD 2. Terdapat beberapa simulasi yang dilakukan, yaitu: kondisi eksisting tanpa penanganan, kondisi setelah ada penanganan berupa Normalisasi dan Tanggul serta Upaya pengendalian banjir dengan Connector Mayong. Pada Skenario 1 limpasan banjir eksisting yang terjadi diperkirakan memiliki luasan 817 Ha dengan tinggi genangan 0.8 m s.d. 1.5 m. sesudah normalisasi dan peninggian tanggul terjadi penurunan muka air rata-rata dari sebelumnya (eksisting) +7.02 m menjadi +6.49 m. Pada skenario 2 (Normalisasi dan Tanggul) tidak ditemukan adanya limpasan di seluruh ruas Sungai SWD 2 maka dilakukan analisa Connector Mayong (Skenario 3) sebagai upaya pengendalian Banjir yang menghubungkan dan mengalirkan aliran dari S. SWD 1 ke SWD 2 atau sebaliknya. Berdasarkan hasil analisa connector Mayong didapatkan Skenario IIIA (Q25 SWD 1 dengan Q25 SWD 2) dan Skenario IIIA1 (Q25 SWD1 dengan Q20 SWD 2) jika ditinjau pada Freeboard di S. SWD 1 pada kondisi sebelum maupun setelah dikoneksikan tidak memenuhi kriteria tinggi jagaan yaitu sebesar 1 m. Namun dengan Debit Banjir Periode Ulang Q25 SWD 1 dengan Q10, Q5 atau Q2 SWD 2 memenuhi kriteria tinggi jagaan. Pada Hasil pemodelan sedimen S. SWD 2 pada kondisi eksisting dan kondisi desain (normalisasi dan tanggul) terjadi penurunan volume sedimentasi sebesar 46%. Pola perubahan dasar sungai cenderung teragradasi dengan tinggi rata-rata sedimentasi pada kondisi eksisting sebesar 0.62 m/tahun dan pada kondisi desain sebesar 0.37 m/tahun. Penurunan tinggi sedimentasi berkurang sebesar 0.25 m/tahun. Sedimentasi yang tinggi disebabkan oleh kecepatan aliran yang rendah, Curah Hujan yang tinggi serta Topografi di Sekitar SWD 2 cenderung datar. Tingginya sedimentasi pada S. SWD 2 diperlukan upaya pemeliharaan berupa pengerukan S. SWD 2 setiap tahunnya untuk mempertahankan kapasitas S. SWD 2.