digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2020 TS 23117022 M RONIHAJIANTO.pdf?
Terbatas D. Budina
» ITB

2020 TS 23117022 M RONIHAJIANTO.pdf?_
Terbatas D. Budina
» ITB

Penelitian ini membahas peluang pemanfaatan waste brine keluaran separator PLTP Dieng sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi baru menggunakan siklus biner. Tahap awal penelitian ini yaitu dengan melakukan pemodelan dengan bantuan perangkat lunak Engineering Equation Solver (EES). Analisis termodinamika dilakukan dengan variasi 3 jenis fluida kerja yaitu Isobutane, NButane dan R236fa. Fluida kerja N-butane menghasilkan daya terbesar yaitu 532,8 kW dan efisiensi termal sebesar 14,07 %. Fluida kerja isobutane menghasilkan daya bersih sebesar 514,1 kW dan efisiensi termal 13,56 %. Fluida kerja R236fa menghasilkan daya bersih sebesar 486 kW dan efisiensi termal 12,82 %. Analisis ekonomi dilakukan pada siklus biner ini untuk mendapatkan harga produksi enelgi listrik atau Levelized Electricity Generating Cost (LEGC), selanjutnya menentukan waktu titik impas/Break Even Point (BEP) dan menentukan biaya pembangunan instalasi pembangkit. Fluida kerja N-butane menghasilkan harga terendah yaitu Rp1.301,00/kWh dengan BEP 10,2 tahun dan biaya pembangunan pembangkit sebesar 5920 USD/kWh. Selanjutnya fluida kerja Isobutane memiliki harga Rp1.329,00/kWh dengan BEP 10,44 tahun dan biaya pembangunan pembangkit sebesar 6062 USD/kWh. Terakhir fluida kerja R236fa memiliki harga Rp1.387,00/kWh dengan BEP 10,93 tahun dan biaya pembangunan pembangkit sebesar 6347 USD/kWh. Pertimbangan terakhir adalah dampak lingkungan dan keamanan fluida kerja. Fluida kerja N-butane penurunan emisi CO2 sebesar 3039 Ton/tahun, fluida kerja Isobutane sebesar 3.007 ton/tahun dan fluida kerja R236fa sebesar 2.869 ton/tahun. N-butane termasuk memiliki safety group A3, 0 (nol) ODP dan 0 (nol) GWP.