digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Desain jembatan konvensional dengan sambungan monolit girder-pier di zona seismik tinggi rentan mentransfer gaya inersia gempa secara penuh ke pier dan pondasi, berisiko menyebabkan kerusakan parah dan membutuhkan dimensi serta penulangan yang sangat besar untuk menjaga elastisitas pier. Untuk mengatasi ini, teknologi isolasi seismik, khususnya penggunaan Lead Rubber Bearing (LRB), hadir sebagai solusi efektif dalam melindungi jembatan. LRB bekerja dengan memperpanjang periode alami struktur dan mendisipasi energi gempa, secara signifikan mengurangi gaya geser yang diteruskan ke pier dan pondasi. Penelitian ini mengevaluasi kinerja jembatan LRT Velodrome – Kelapa Gading Jakarta (P63-P65), yang awalnya didesain sebagai struktur bentang kontinu monolit girder-pier dengan kategori pier pendek dan desain seismik D sesuai SNI 2833- 2016. Struktur ini kemudian dimodifikasi menjadi terisolasi seismik menggunakan LRB dari merk OVM dengan variasi nilai kekakuan k1 dan k2. Kinerja kedua konfigurasi jembatan dievaluasi melalui analisis riwayat waktu non-linear (NLTHA) dengan tujuh gerak tanah yang dipilih melalui deagregasi dan penskalaan amplitudo berdasarkan NZS 1170.5:2004. Analisis ini dilakukan untuk mempelajari penurunan demand pada pier dan fondasi, respons histeresis LRB, serta respons deformasi dan gaya geser pada pier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peralihan struktur dari konvensional monolit menjadi terisolasi seismik dengan LRB mampu menurunkan demand pada pier dan pondasi dengan rentang nilai reduksi sebesar 36% - 47% dan 68% - 74%. Untuk reduksi respons perpindahan, semua kombinasi menunjukkan rata-rata nilai reduksi sebesar 64.48% untuk arah longitudinal dan 85.19% untuk arah transversal. Sedangkan reduksi gaya geser untuk setiap pier menunjukkan trend yang sama seperti reduksi respons perpindahan, dimana rata-rata nilai reduksi sebesar 66.67% untuk arah longitudinal dan 80.91% untuk arah transversal. Kemudian didapatkan kombinasi yang paling efisien yaitu kombinasi 4 dengan persentase sisa kapasitas yang paling kecil dalam rentang nilai 16.86% hingga 28.99%, namun mampu memberikan performa dalam mereduksi perpindahan dengan dengan selisih maksimum nilai perpindahan antar kombinasi sebesar 6.26%, sedangkan untuk reduksi gaya geser, didapatkan nilai reduksi maksimum dengan selisih 12.6 % dibandingkan antar kombinasi dan reduksi gaya geser dengan nilai terbesar berada pada arah transversal yang mengindikasikan bahwa pemasangan LRB mampu mereduksi potensi terjadinya kegagalan gaya geser pada pier pendek. Serta dengan perubahan struktur monolit menjadi terisolasi seismik mampu menghasilkan level performa operasional penuh.