Pilar konvensional pada struktur jembatan sering menimbulkan kendala saat proses konstruksi karena menggunakan metode cast-in-site, yaitu durasi pekerjaan yang lama dan kualitas beton yang sulit terjaga. Salah satu solusi dalam menangani permasalahan ini yaitu menggunakan pilar segmental pracetak. Namun, kinerja seismik dari tipe struktur pilar segmental pracetak ini tentunya akan berbeda dengan pilar konvensional.
Penelitian ini akan membahas perbandingan kinerja struktur pilar segmental pracetak dan pilar konvensional. Struktur yang akan ditinjau yaitu struktur jembatan single-pier simple-span Tol Jogja-Solo dengan kelas situs SE. Penampang pilar menggunakan hollow untuk pilar segmental pracetak serta penampang hollow dan solid untuk pilar konvensional. Selain itu, jembatan dibatasi pada kategori “jembatan lainnya” dengan nilai R sebesar 3. Perencanaan seismik pilar segmental pracetak menggunakan Simplified Analytical Method dari Zhan-Yu Bu dan Yu-Chen Ou (2013). Kinerja struktur pilar segmental pracetak dan pilar konvensional dievaluasi menggunakan non-linear time history analysis (NLTHA) dengan 7 (tujuh) data riwayat gempa yang telah diolah dengan pencocokan spektral. Kinerja struktur yang dibandingkan yaitu level kinerja struktur, gaya geser struktur, simpangan puncak maksimum dan simpangan residual struktur pilar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi dan bentuk penampang yang sama, pilar segmental pracetak memiliki level kinerja yang sama dengan pilar konvensional, yaitu Fully Operational (FO) berdasarkan NCHRP 949. Dari segi gaya geser struktur, pilar segmental pracetak menerima gaya gempa lebih kecil dibandingkan dengan pilar konvensional. Pilar segmental pracetak memiliki simpangan puncak maksimum yang lebih kecil, namun memiliki simpangan residual sedikit lebih besar dibandingkan pilar konvensional.
Perpustakaan Digital ITB