digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pelat beton bertulang merupakan elemen struktural dominan dalam sistem lantai gedung bertingkat yang berkontribusi besar terhadap berat total bangunan. Inovasi bubbledeck slab (BS), yang mengeliminasi beton di zona netral pelat melalui rongga berbentuk bola, menjadi solusi efektif untuk mereduksi berat struktur tanpa mengorbankan fungsi struktural. Namun, implementasi BS di Indonesia masih terbatas akibat minimnya pedoman perencanaan, khususnya dalam konteks perilaku terhadap beban gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kekakuan, kekuatan, karakteristik diafragma, dan keandalan struktur yang menggunakan pelat BS dibandingkan dengan solid slab (SS). Pendekatan dilakukan melalui pemodelan numerik berbasis metode elemen hingga menggunakan perangkat lunak LS-Dyna, dengan model material CDPM untuk beton dan piecewise linear plasticity untuk tulangan. Penentuan faktor modifikasi kekakuan dilakukan untuk arah aksial, geser, dan out-of-plane menggunakan pendekatan analitis dan simulasi FEA dengan pembebanan kuasi-statik untuk mekanisme in-plane. Analisis perilaku global struktur 4, 8, 12, dan 14 lantai dilakukan menggunakan nonlinear time history analysis (NLTHA), dilanjutkan dengan evaluasi keandalan struktur berdasarkan variasi intensitas gempa. Hasil menunjukkan bahwa BS memiliki kekakuan dan daktilitas yang lebih rendah dibanding SS, serta menunjukkan transisi diafragma dari rigid ke semi-rigid pada struktur di atas 8 lantai. Struktur dengan pelat BS tetap memenuhi kriteria performa untuk bangunan hingga 12 lantai, namun menunjukkan probabilitas kegagalan melebihi ambang batas (2%) pada struktur 14 lantai, menandakan perlunya perhatian terhadap kapasitas rotasi plastis dan kekakuan in-plane pada struktur tinggi berbasis sistem BS.