digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - MAHIRA ATIKA BASRI
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VII - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VIII - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IX - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Mahira Atika Basri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada studi ini, dirancang dua buah struktur reinforced concrete open frame untuk dianalisis dan dibandingkan performa seismiknya. Struktur pertama didesain sebagai struktur fixed base, sedangkan struktur kedua dirancang dengan penambahan sistem isolasi dasar. Pada studi ini, akan digunakan isolator tipe lead rubber bearing, dengan fokus utama untuk menentukan kinerja struktur keduanya, serta melakukan analisis komparasi untuk melihat efektivitas dari penggunaan sistem isolasi dasar. Pemodelan dari kedua struktur mengacu pada SNI 1726:2019 untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan analisis linier pada tahap perancangan serta analisis statik non-linier (pushover) untuk tahap evaluasi kinerja struktur. Proses desain elemen struktural mengacu pada SNI 2847:2019 dengan target mekanisme kegagalan adalah kegagalan lentur. Khusus pada struktur fixed base, dilakukan optimasi tambahan dengan membedakan dimensi kolom interior dan eksterior guna meningkatkan nilai faktor modifikasi respons (R) aktual agar semakin mendekati nilai R desain. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa sistem isolasi dasar mampu memperpanjang periode fundamental struktur dari 2.329 s menjadi 5.82 s, serta memperbesar redaman menjadi 20.06%. Dengan meningkatnya periode struktur dan redaman, gaya geser dasar tereduksi hingga 62.7%, simpangan antar lantai yang awalnya 0.82% pada struktur fixed base berkurang menjadi 0.35% pada struktur dengan isolasi dasar, serta dapat digunakan dimensi elemen struktural yang lebih kecil akibat dari berkurangnya gaya gempa yang diterima oleh struktur atas. Analisis pushover juga menunjukkan nilai R aktual struktur fixed base untuk arah X dan Y sebesar 6.13 dan 6.00 dari target R desain sebesar 8. Sementara itu, struktur isolasi dasar memiliki nilai R aktual untuk arah X dan Y sebesar 2.79 dan 2.70, yang telah melampaui R desain sebesar 2. Kinerja struktur terjadi peningkatan akibat penggunaan sistem isolasi dasar yaitu menjadi Operational (1-A), dari sebelumnya pada struktur fixed base adalah Immediate Occupancy (IO). Dari hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa mekanisme kegagalan yang dialami struktur sudah sesuai yang direncanakan dan bersifat terkontrol. Maka dari studi ini, didapatkan bahwa dengan penambahan isolasi dasar pada struktur tidak hanya melindungi penghuninya tetapi juga melindungi elemen struktural dan non-struktural guna menjaga kemampuan operasional struktur pasca gempa.