Laportea decumana (Roxb.) Wedd. (sering disebut juga daun gatal) telah
dimanfaatkan oleh masyarakat Papua secara turun-temurun. Pemakaian di
masyarakat dilakukan dengan cara menempelkan daun pada bagian tubuh yang
sakit sehingga rasa pegal dan nyeri tersebut akan hilang melalui perifer topikal.
Hasil pengujian aktivitas analgesik dan antiinflamasi menunjukkan bahwa ekstrak
n-heksana dan etil asetat memberikan aktivitas yang sangat baik. Namun
informasi terkait senyawa dan juga kajian-kajian saintifik tanaman tersebut masih
terbatas. Demikian pula, mekanisme atau jalur analgesik tubuh hingga mampu
menghilangkan nyeri masih belum dilaporkan. Oleh karena itu tujuan dari
penelitian ini yaitu memperoleh informasi saintifik terkait kandungan senyawa
pada daun L. decumana yang berpotensi sebagai antiinflamasi-analgesik melalui
studi in silico dan mengisolasi senyawa aktif serta pelabelan dengan iodin (127I)
untuk mengeksplorasi potensi pengembangan isolat sebagai kandidat ligan
radiofarmaka.
Penelitian dimulai dengan pengambilan sampel tanaman dari Arso, Kabupaten
Keerom, Papua, lalu daunnya dibuat dalam bentuk simplisia, dan diekstraksi
bertingkat dengan pelarut n-heksana dan etil asetat. Ekstrak n-heksana dianalisis
dengan kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS) sedangkan ekstrak etil
asetat dianalisis dengan kromatografi cair-spektrometri massa (LC-MS). Senyawa
yang diperoleh dari hasil analisis spektrometri massa (MS) digunakan sebagai
input pada studi komputasi untuk menentukan senyawa mana yang berpotensi
sebagai inhibitor pada COX-1 dan COX-2. Selain digunakan untuk studi in silico,
kedua ekstrak ini digunakan untuk proses isolasi selanjutnya. Masing-masing
ekstrak difraksinasi, dimurnikan, dan dikarakterisasi strukturnya dengan MS dan
resonansi magnetik inti (NMR). Struktur isolat yang diperoleh kemudian
digunakan pada studi in silico melalui simulasi penambatan molekul dan dinamika
molekul untuk melihat afinitasnya terhadap siklooksigenase (COX). Isolat yang
berpotensi memiliki afinitas terhadap COX dilabel dengan iodin untuk eksplorasi
potensi pengembangan isolat sebagai kandidat ligan radiofarmaka.
Hasil penelitian ini memprediksikan bahwa diduga 31 senyawa pada ekstrak n-
heksana berdasarkan analisis GC-MS dan 27 senyawa pada ekstrak etil asetat
berdasarkan LC-MS. Selanjutnya, dilakukan penambatan molekul pada semua
senyawa terhadap COX-1 dan COX-2 dipilih masing-masing 10 senyawa dengan
interaksi terbaik untuk dilanjutkan ke simulasi dinamika molekul (MD). Di antara
keduapuluh senyawa ini, 4,8,12,16-tetramethiheptadekan-4-olida memiliki ikatan
hidrogen dan interaksi hidrofobik yang menunjukkan afinitas terbaik pada situs
katalitik enzim COX-1 dan COX-2, dengan nilai energi bebas ikatan sebesar –
41,62 ± 1,03 kkal/mol dan –33,05 ± 0,11 kkal/mol.
Dari proses isolasi dari daun L. decumana berhasil diperoleh dua isolat dari
ekstrak n-heksana L. decumana, yaitu stigmasterol (NH1) dan ?-sitosterol (NH2).
Sementara itu, dari ekstrak etil asetat diperoleh lima senyawa yaitu ?-sitostenon
(EA1), asam ursolat (EA2), fitol (EA3), asam heksadekanoat (EA4), dan asam
tridekanoid (EA5). Dari kajian komputasi, terkonfirmasi bahwa stigmasterol dan
?-sitosterol merupakan senyawa yang berpotensi memiliki afinitas terbaik dengan
jenis ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik terhadap COX-1 dan COX-2. Hasil
pelabelan senyawa stigmasterol maupun ?-sitosterol dengan iodin menunjukkan
kedua sterol ini telah berhasil terlabel dengan iodin (127I) melalui data MS dan
NMR, yaitu pada posisi 5 dan 6 untuk stigmasterol dan 22 dan 23 pada ?-
sitosterol. Hasil studi in silico menunjukkan kompleks iodo-isolat menunjukkan
afinitas yang baik dan stabil pada situs katalitik enzim COX-1 dan COX-2 dengan
ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik yang berpotensi dikembangkan lebih
lanjut menjadi kandidat ligan radiofarmaka.
Perpustakaan Digital ITB