digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Laportea decumana (Roxb.) Wedd. (sering disebut juga daun gatal) telah dimanfaatkan oleh masyarakat Papua secara turun-temurun. Pemakaian di masyarakat dilakukan dengan cara menempelkan daun pada bagian tubuh yang sakit sehingga rasa pegal dan nyeri tersebut akan hilang melalui perifer topikal. Hasil pengujian aktivitas analgesik dan antiinflamasi menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana dan etil asetat memberikan aktivitas yang sangat baik. Namun informasi terkait senyawa dan juga kajian-kajian saintifik tanaman tersebut masih terbatas. Demikian pula, mekanisme atau jalur analgesik tubuh hingga mampu menghilangkan nyeri masih belum dilaporkan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh informasi saintifik terkait kandungan senyawa pada daun L. decumana yang berpotensi sebagai antiinflamasi-analgesik melalui studi in silico dan mengisolasi senyawa aktif serta pelabelan dengan iodin (127I) untuk mengeksplorasi potensi pengembangan isolat sebagai kandidat ligan radiofarmaka. Penelitian dimulai dengan pengambilan sampel tanaman dari Arso, Kabupaten Keerom, Papua, lalu daunnya dibuat dalam bentuk simplisia, dan diekstraksi bertingkat dengan pelarut n-heksana dan etil asetat. Ekstrak n-heksana dianalisis dengan kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS) sedangkan ekstrak etil asetat dianalisis dengan kromatografi cair-spektrometri massa (LC-MS). Senyawa yang diperoleh dari hasil analisis spektrometri massa (MS) digunakan sebagai input pada studi komputasi untuk menentukan senyawa mana yang berpotensi sebagai inhibitor pada COX-1 dan COX-2. Selain digunakan untuk studi in silico, kedua ekstrak ini digunakan untuk proses isolasi selanjutnya. Masing-masing ekstrak difraksinasi, dimurnikan, dan dikarakterisasi strukturnya dengan MS dan resonansi magnetik inti (NMR). Struktur isolat yang diperoleh kemudian digunakan pada studi in silico melalui simulasi penambatan molekul dan dinamika molekul untuk melihat afinitasnya terhadap siklooksigenase (COX). Isolat yang berpotensi memiliki afinitas terhadap COX dilabel dengan iodin untuk eksplorasi potensi pengembangan isolat sebagai kandidat ligan radiofarmaka. Hasil penelitian ini memprediksikan bahwa diduga 31 senyawa pada ekstrak n- heksana berdasarkan analisis GC-MS dan 27 senyawa pada ekstrak etil asetat berdasarkan LC-MS. Selanjutnya, dilakukan penambatan molekul pada semua senyawa terhadap COX-1 dan COX-2 dipilih masing-masing 10 senyawa dengan interaksi terbaik untuk dilanjutkan ke simulasi dinamika molekul (MD). Di antara keduapuluh senyawa ini, 4,8,12,16-tetramethiheptadekan-4-olida memiliki ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik yang menunjukkan afinitas terbaik pada situs katalitik enzim COX-1 dan COX-2, dengan nilai energi bebas ikatan sebesar – 41,62 ± 1,03 kkal/mol dan –33,05 ± 0,11 kkal/mol. Dari proses isolasi dari daun L. decumana berhasil diperoleh dua isolat dari ekstrak n-heksana L. decumana, yaitu stigmasterol (NH1) dan ?-sitosterol (NH2). Sementara itu, dari ekstrak etil asetat diperoleh lima senyawa yaitu ?-sitostenon (EA1), asam ursolat (EA2), fitol (EA3), asam heksadekanoat (EA4), dan asam tridekanoid (EA5). Dari kajian komputasi, terkonfirmasi bahwa stigmasterol dan ?-sitosterol merupakan senyawa yang berpotensi memiliki afinitas terbaik dengan jenis ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik terhadap COX-1 dan COX-2. Hasil pelabelan senyawa stigmasterol maupun ?-sitosterol dengan iodin menunjukkan kedua sterol ini telah berhasil terlabel dengan iodin (127I) melalui data MS dan NMR, yaitu pada posisi 5 dan 6 untuk stigmasterol dan 22 dan 23 pada ?- sitosterol. Hasil studi in silico menunjukkan kompleks iodo-isolat menunjukkan afinitas yang baik dan stabil pada situs katalitik enzim COX-1 dan COX-2 dengan ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut menjadi kandidat ligan radiofarmaka.