digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Noprizan Azmi
PUBLIC Open In Flipbook Resti Andriani

BAB 1 Noprizan Azmi
PUBLIC Open In Flipbook Resti Andriani

BAB 2 Noprizan Azmi
PUBLIC Open In Flipbook Resti Andriani

BAB 3 Noprizan Azmi
PUBLIC Open In Flipbook Resti Andriani

BAB 4 Noprizan Azmi
PUBLIC Open In Flipbook Resti Andriani

BAB 5 Noprizan Azmi
PUBLIC Open In Flipbook Resti Andriani

BAB 6 Noprizan Azmi
PUBLIC Open In Flipbook Resti Andriani

PUSTAKA Noprizan Azmi
PUBLIC Open In Flipbook Resti Andriani

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik alterasi hidrotermal dan mineralisasi emas pada sistem endapan epitermal di Pit Limun dan Pit Lokma, Desa Petai Patah, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Daerah penelitian berada pada lingkungan geologi yang didominasi oleh Batuan Granit Sukadana dan Kompleks Gunung Api Kerabai, yang secara tektonik berasosiasi dengan jalur magmatik dan sistem hidrotermal. Metode yang digunakan mencakup spektroskopi reflektansi, petrografi, X-ray diffraction (XRD), serta analisis geokimia menggunakan X-ray fluorescence, atomic absorption spectrophotometry, dan inductively coupled plasma mass spectrometry. Sebanyak 15 sampel batuan yang terdiri atas sampel singkapan dan inti bor dianalisis untuk mengevaluasi mineralogi, tekstur, serta kandungan unsur logam. Hasil analisis mengidentifikasi keberadaan mineral alterasi khas seperti kaolinit, illit, alunit, dan kuarsa. Zonasi alterasi hidrotermal yang terbentuk menunjukkan pola yang jelas, dengan inti alterasi argilik lanjut di Pit Lokma yang dikelilingi oleh halo alterasi filik di Pit Limun. Analisis geokimia menunjukkan adanya pengkayaan emas yang signifikan, dengan kadar tertinggi mencapai 1,61 ppm Au yang ditemukan pada sampel breksi hidrotermal. Konsentrasi emas ini secara spasial berkorelasi kuat dengan zona alterasi filik dan argilik lanjut, serta secara mineralogi berasosiasi dengan kehadiran mineral sulfida dan kemungkinan mineral sulfosalt-telurida. Hasil tersebut secara meyakinkan mengindikasikan bahwa sistem mineralisasi di lokasi penelitian dikendalikan oleh sistem epitermal tipe sulfidasi tinggi. Secara keseluruhan, hasil penelitian memberikan kontribusi penting dalam memahami kontrol geologi dan geokimia terhadap mineralisasi epitermal di wilayah magmatik Kalimantan Barat, serta menjadi referensi ilmiah yang relevan untuk mendukung kegiatan eksplorasi mineral logam berharga secara lebih efektif dan sistematis.