BAB 1 Anggian Imanuel Krisna
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Anggian Imanuel Krisna
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Anggian Imanuel Krisna
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Anggian Imanuel Krisna
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Anggian Imanuel Krisna
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Anggian Imanuel Krisna
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Daerah Sekayam, Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi endapan emas orogenik yang berasosiasi dengan zona deformasi dan alterasi hidrotermal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur-unsur jejak yang berasosiasi dengan mineralisasi emas menggunakan pendekatan analisis geokimia unsur jejak dan mengklasifikasikan batuan berdasarkan pola unsur tanah jarang (REE) untuk memahami karakter litologi dan sumber batuannya. Sebanyak 10 sampel batuan dari berbagai zona (milonitik, urat, sedimen, dan sesar) dianalisis menggunakan metode X-Ray Fluorescence (XRF), X-ray Diffraction (XRD), Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS), dan Loss on Ignition (LOI). Hasil analisis XRF dan ICP-MS menunjukkan bahwa unsur As, Sb, dan S memiliki korelasi positif dengan Au, hal ini mengindikasikan presipitasi emas bersama mineral pembawa seperti arsenopirit dan stibnit, unsur K yang berkorelasi positif dengan Au merefleksikan proses serisitisasi akibat fluida hidrotermal kaya K+, serta hasil XRD dan LOI menunjukkan alterasi pada lokasi penelitian yaitu serisitisasi, karbonatisasi, dan silisifikasi. Analisis pola REE memperlihatkan bahwa zona milonitik dan sesar mengalami pengayaan LREE (light rare earth elements) signifikan akibat pengaruh fluida metasomatik, sementara zona urat cenderung mengalami deplesi REE akibat mobilisasi oleh fluida. Pola REE dan multi-elemen tiap sampel dikomparasi dengan batuan dari Pegunungan Schwaner , Kompleks Luk Ulo, Kompleks Meratus, dan Area Mineralisasi Emas Timburu untuk menginterpretasi kesamaan litologi sumber berupa material busur magmatik yang telah terdeformasi dan teralterasi.
Perpustakaan Digital ITB