digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Salma Azzahra
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

Strategi peningkatan daya saing kontraktor kualifikasi besar nasional menjadi isu strategis dalam merespons dinamika industri konstruksi yang semakin kompetitif, baik dalam skala domestik maupun global. Sektor konstruksi memiliki kontribusi yang konsisten terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan rata-rata kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai lebih dari 10,43% dalam satu dekade terakhir. Namun demikian, sektor ini juga menghadapi beragam tantangan struktural, seperti keterbatasan akses pendanaan proyek, tekanan efisiensi dalam manajemen operasional, ketidakpastian arah kebijakan pemerintah, serta perubahan dalam struktur pasar. Salah satu perubahan besar adalah berkurangnya jumlah proyek penugasan langsung dari pemerintah kepada kontraktor BUMN, yang sebelumnya menjadi andalan utama dalam menjaga keberlangsungan proyek dan arus kas. Kontraktor besar nasional kini dihadapkan pada kebutuhan untuk bersaing secara terbuka dengan kontraktor swasta dan perusahaan asing yang memiliki keunggulan dalam efisiensi biaya, penguasaan teknologi, dan akses pendanaan global. Oleh karena itu, penyusunan strategi daya saing yang tepat menjadi sangat relevan dalam menjawab tantangan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun rencana strategi dalam rangka meningkatkan daya saing kontraktor kualifikasi besar nasional melalui analisis mendalam terhadap faktorfaktor internal dan eksternal yang memengaruhi daya saing perusahaan, serta berdasarkan refleksi langsung dari pengalaman pelaku industri konstruksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus eksploratif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan lima kontraktor BUMN kualifikasi besar, yaitu PT PP (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero). Data sekunder diperoleh dari dokumen resmi perusahaan, laporan pemerintah, serta tinjauan literatur ilmiah. Seluruh data dianalisis menggunakan pendekatan SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Strategi kemudian diformulasikan melalui Matriks TOWS dan dipadukan dengan pendekatan strategi bersaing generik untuk memperoleh alternatif strategi yang relevan. Selanjutnya, strategi-strategi tersebut dievaluasi dan diprioritaskan menggunakan Grand Strategy Matrix, dengan mempertimbangkan posisi kompetitif perusahaan serta ii dinamika pertumbuhan sektor konstruksi. Strategi utama kemudian diterjemahkan secara rinci ke dalam kerangka implementasi berdasarkan Integrated Performance Management System (IPMS), yang mencakup hasil strategis organisasi, proses internal, serta daya dukung organisasi. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa peningkatan daya saing kontraktor kualifikasi besar nasional membutuhkan strategi menyeluruh dan terpadu. Pada dimensi hasil organisasi, strategi diarahkan pada efisiensi pembiayaan proyek melalui skema pendanaan alternatif, penguatan posisi sebagai pelaksana proyek dalam skema KPBU dan kerja sama sektor swasta, serta pengembangan layanan proyek inovatif berbasis kebutuhan pembangunan nasional. Pada dimensi proses internal, strategi meliputi digitalisasi proses operasional, penerapan konstruksi modular, optimalisasi aset, serta penguatan sinergi lintas unit usaha. Sementara pada dimensi daya dukung organisasi, strategi mencakup penguatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan adaptif dan sertifikasi, pengembangan sistem informasi proyek terintegrasi, serta penyesuaian struktur organisasi agar lebih fleksibel terhadap perubahan kebijakan dan pembiayaan. Implementasi strategi ini juga diarahkan pada penguatan hubungan kelembagaan dengan pemangku kepentingan dan peningkatan kepercayaan melalui kepatuhan terhadap regulasi dan konsistensi kinerja proyek. Penelitian ini memberikan sumbangan dalam pengembangan model formulasi dan implementasi strategi daya saing yang bersifat integratif, dengan menggabungkan analisis SWOT, TOWS, strategi bersaing generik, dan Grand Strategy Matrix ke dalam sistem implementasi IPMS. Model ini tidak hanya dapat digunakan oleh kontraktor BUMN, tetapi juga oleh pelaku lain dalam sektor konstruksi nasional yang menghadapi tantangan serupa. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada upaya menjembatani kesenjangan antara analisis strategi dan pelaksanaan nyata di lapangan. Hasil penelitian diharapkan dapat memperluas referensi dalam pengembangan ilmu manajemen strategis sektor konstruksi dan memberikan arah penguatan daya saing perusahaan konstruksi nasional secara berkelanjutan.