ABSTRAK Fajri Muhammad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Fajri Muhammad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Fajri Muhammad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Fajri Muhammad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Fajri Muhammad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Fajri Muhammad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Fajri Muhammad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Fajri Muhammad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Fajri Muhammad
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Pengembangan sektor pertanian pada era digitalisasi yang dikenal sebagai smart
farming telah memanfaatkan penggunaan Internet of Things (IoT). Salah satu
wilayah yang telah memanfaatkan teknologi tersebut adalah Desa Cibodas,
Kabupaten Bandung Barat yang membantu dalam meningkatkan kehidupan sosial
dan ekonomi petani. Namun, terdapat beberapa kendala, baik secara teknologi
maupun non teknologi, yang menghambat penerapan smart farming di Desa
Cibodas, misalnya biaya investasi yang tinggi, keterbatasan teknologi, serta adanya
alih fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi
pengembangan penerapan teknologi smart farming dalam mengoptimalkan potensi
sektor pertanian di Desa Cibodas, Kabupaten Bandung Barat. Metode pengumpulan
data pada penelitian ini adalah studi literatur, wawancara, observasi dan penyebaran
kuesioner dengan metode analisisnya adalah analisis deskriptif kualitatif, analisis
deskriptif kuantitatif, analisis konten, dan analisis SWOT-TOWS. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa keseluruhan kelompok tani telah memiliki klasifikasi
penerapan teknologi smart farming yang baik. Berdasarkan teknologinya, sensor
pemantau kondisi lingkungan, sistem irigasi dan pemupukan cerdas, wifi/internet,
serta smartphone berada pada klasifikasi baik. Sementara itu, teknologi manajemen
data dan pemasaran digital berada pada klasifikasi cukup. Namun, teknologi drone
masih berada pada klasifikasi tidak baik. Berdasarkan analisis SWOT-TOWS,
pengembangan smart farming di Desa Cibodas berada pada kuadran I serta matriks
internal-eksternalnya berada pada kuadran IV. Hal tersebut berarti smart farming
di Desa Cibodas sebaiknya dikembangkan dengan strategi intensif, integratif, serta
strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk memperoleh peluang. Strategi yang
dapat dilakukan yaitu membangun kemitraan antara petani/kelompok tani dengan
pihak eksternal, melakukan branding terhadap produk hasil smart farming,
mengembangkan agroeduwisata smart farming, menerapkan smart farming kepada
lebih banyak kelompok tani, serta menyusun roadmap pengembangan smart
farming.
Perpustakaan Digital ITB