Polychlorinated Biphenyls (PCBs) merupakan polutan organik persisten yang
digunakan dalam minyak trafo karena sifat isolasi dan stabilitas termalnya. Namun,
PCBs berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia karena bersifat
bioakumulatif dan sulit terurai. Pengelolaan PCBs yang tidak tepat dapat
menyebabkan kontaminasi silang, terutama dalam sistem distribusi listrik. Oleh
karena itu, penelitian ini menganalisis strategi pengelolaan PCBs untuk mengurangi
risiko kontaminasi silang. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka,
pengujian laboratorium, dan analisis kebijakan. Beberapa strategi mitigasi yang
dikaji meliputi pemisahan peralatan pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemeliharaan dengan peralatan yang sama meningkatkan risiko kontaminasi
silang, sedangkan pemisahan peralatan dan lokasi pemeliharaan dapat menurunkan
risiko tersebut secara signifikan. Analisis regulasi menunjukkan bahwa
implementasi kebijakan penghapusan PCBs di Indonesia masih menghadapi
tantangan, terutama dalam aspek pemantauan dan pengelolaan infrastruktur. Oleh
karena itu, diperlukan strategi mitigasi yang lebih efektif serta kepatuhan terhadap
regulasi lingkungan seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No. 29/2020 dan Peraturan Pemerintah No. 22/2021. Hasil penelitian ini
berkontribusi pada pengembangan strategi pengelolaan limbah PCBs yang lebih
komprehensif dalam sistem distribusi listrik. Rekomendasi yang diberikan dapat
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan kebijakan pengelolaan PCBs di
Indonesia guna mendukung eliminasi PCBs secara bertahap.
Perpustakaan Digital ITB