digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri saat ini tumbuh secara signifikan, baik industry skala besar maupun skala kecil. Pertumbuhan usaha mikro dan usaha kecil berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2010 sampai 2015 bertambah cukup tinggi, contohnya usaha mikro naik jumlahnya sebanyak 0,09% sampai 10,09% usaha setiap tahunnya termasuk usaha pada sektor makanan. Pertumbuhan industry makanan sayangnya didominasi oleh makanan modern dan masyarakat mulai melupakan bagaimana rasanya makanan tradisional. Seitring dengan jumlah usaha meningkat maka kompetisi pasar meningkat karena jumlah kompetitor pun akan meningkat juga. Pemasaran, berdasarkan Kotler (2012), adalah mengatur hubungan menguntungkan dengan konsumen karena tujuan dari pemasaran adalah menarik konsumen baru dengan cara menjanjikan nilai dan meningkatkan jumlah konsumen dengan cara memberikan kepuasan. Ulen Elin adalah ulen atau uli yang dikenal sebagai makanan tradisional dari Jawa Barat dan dikemas sebagai makanan beku. Sentukan resep asli digunakan untuk menghasilkan rasa makanan Sunda yang otentik. Masyarakat tertarik dengan modern dan gaya hidup sehat maka Ulen Elin mengemas produk dengan desain kemasan yang modern dan membuat produk tanpa bahan pengawt dan perasa buatan. Pendapatan Ulen Elin hanya diperoleh dari hasil penjualan produk ulen. Saat ini strategi Ulen Elin dalam menjual produk hanya lewat penjualan langsung dan mengikuti pameran. Dalam menjual produk Ulen Elin di Bandung terdapat dua peluang, pertama adalah tingginya jumlah hasil produksi dan yang kedua adalah tingginya potensi pasar. Berdasarkan kedua peluang tersebut, hasil penjualan Ulen Elin seharusnya tinggi. Staretgi Ulen Elin saat ini masih menghasilkan hasil penjualan yang rendah, Ulen Elin harus membuat strategi baru untuk meningkatkan jumlah hasil penjualan. Analisis bisnis Ulen Elin dimulai dengan analisis lingkungan dimana dibagi menjadi analisis internal dan eksternal. Analisis eksternal terdiri dari Porter Five Forces dan Analisis Kompetitor. Analisis internal terdiri dari Marketing Mix atau 4Ps dan STP. Selanjutnya untuk menentukan penyebab dari permasalahan bisnis Ulen Elin maka digunakan diagram Ishikawa Fishbone untuk menganalisis penyebab tersebut. Rendahnya hasil penjualan Ulen Elin disebabkan oleh beberapa faktior yang dibagi menjadi 4 faktor sesuai dengan 4Ps. Berdasarkan formulasi solusi bisnis menggunakan SWOT dan TOWS Matrix, terdapat 7 strategi yang dirangkup dalam Marketing Mix yang baru. Strategi tersebut adalah izin produk, rasa baru dalam kurun waktu tertentu, menaruh produk di konsinyasi, media social, aktivitas promosi, pemasok dan paket produk. Strategi tersebut diurutkan berdasarkan tingkat prioritas untuk menyelesaikan permasalahan bisnis Ulen Elin. Marketing mix yang baru menghasilkan model bisnis baru yang tijukan untuk meningkatkan penjualan.