digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

PLN (Perusahaan Listrik Negara) mengoperasikan Pabrik Hidrogen Hijau (GreenHydrogen Plant) pertama di Indonesia yang beroperasi di PLTGUMuara Karang. GHP merupakan bagian dari upaya transisi energi bersih untuk mencapai Net ZeroEmissions (NZE) pada tahun 2060. Proses produksi hidrogen sepenuhnyamemanfaatkan energi terbarukan, dengan menggunakan Pembangkit Listrik TenagaSurya (PLTS) di PLTGU dan Sertifikat Energi Terbarukan dari Pembangkit ListrikTenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang. Green Hydrogen Plant (GHP) menghasilkan51 ton hidrogen setiap tahunnya, dengan 8 ton digunakan untuk pendinginangenerator, dan 43 ton sisanya dapat dimanfaatkan di sektor lain. PLNmemperkirakanpengurangan emisi CO? sebesar 1.920 ton per tahun akibat transformasi energi produksi hidrogen ini. Penelitian ini menggunakan metdoe Life Cycle Assessment (LCA) untuk membandingkan emisi CO? dari produksi hidrogen menggunakan energi fosil (Sistem I) dan energi terbarukan (Sistem II). Analisis ini membantu memahami potensi pengurangan emisi dan kontribusi Hidrogen Hijau terhadap pembangkit listrik yang lebih ramah lingkungan di Muara Karang. Hasil penelitian menunjukkanbahwa intensitas emisi Sistem I dan II berkisar antara 0,012 - 4,198 kgCO?/kWhdan0,011 - 4,484 kgCO?/kWh, masing-masing. Total emisi GRK per unit produk adalah34,613 kgCO?/kgH? dan 11,207 kgCO?/kgH?. Temuan ini menunjukkan bahwaperalihan sumber energi untuk input elektrolisis berkontribusi pada penguranganemisi GRK.