Polivinil klorida (PVC) rentan terhadap degradasi termal pada suhu proses. Hal ini
ditandai dengan pelepasan hidrogen klorida (HCl) dan perubahan warna. Stabiliser
berbasis timah, seperti reverse ester organotin stabilizer (RES), mampu mengatasi hal ini
secara efektif, tetapi biaya timah yang tinggi mendorong perlunya alternatif. Penelitian
ini mengevaluasi potensi merkaptoetil palmat (MEP), ester balik berbasis sawit, sebagai
stabiliser yang dapat menurunkan ketergantungan organotin dalam stabilisasi termal
PVC. Spektroskopi Fourier transform infrared (FTIR) berhasil memverifikasi
mekanisme stabilisasi substitusi klorin alilik pada kedua stabiliser, walau lebih lemah
pada MEP. Uji dehidroklorinasi (DHC) menunjukkan bahwa RES menstabilkan PVC
melalui dua mekanisme simultan, yaitu substitusi klorin alilik dan HCl scavenger,
mendukung pengamatan pada FTIR, sedangkan MEP dominan hanya bekerja sebagai
HCl scavenger. Pada uji roll mill, kombinasi 0,25 phr RES dan 0,5 phr MEP
menghasilkan waktu diskolorasi terpanjang (45 menit), melampaui penggunaan tunggal
RES 0,5 phr (40 menit). Hasil ini membuktikan bahwa penambahan MEP memungkinkan
pengurangan dosis RES tanpa menurunkan efektivitas stabilisasi. Penelitian ini
menunjukkan bahwa MEP dapat berperan sebagai kostabiliser yang efisien secara
ekonomi.
Perpustakaan Digital ITB