digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Kegiatan penambangan nikel laterit berpotensi menghasilkan dampak lingkungan yang signifikan, khususnya melalui akumulasi logam dalam sedimen sistem aliran permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji karakteristik sedimen di sepanjang aliran anak sungai dari zona tambang aktif, (2) menentukan spesiasi logam Ni, Cr, Fe, Al, dan Mg melalui analisis fraksinasi, (3) mengevaluasi tingkat pencemaran dan risiko ekologis berdasarkan indeks Igeo, Enrichment Factor (EF), Risk Assessment Code (RAC), dan Potential Ecological Risk Index (PERI), serta (4) merumuskan potensi strategi pengelolaan lingkungan berbasis hasil karakterisasi. Pengambilan sampel dilakukan di lima titik sepanjang saluran drainase tambang terbuka, dengan analisis laboratorium mencakup pH, Eh, konduktivitas, OC, TKN, TP, distribusi ukuran partikel, logam total, dan fraksinasi logam menggunakan metode yang dimodifikasi dari Tessier. Hasil menunjukkan bahwa logam Ni dan Cr memiliki konsentrasi tinggi dengan nilai Igeo dan EF yang tergolong sangat tercemar, terutama di area hulu tambang (SST 4–6), namun sebagian besar terkunci dalam fraksi residual (>90%), sehingga bioavailabilitasnya rendah. Nilai RAC untuk semua logam berada pada kategori tidak berisiko hingga risiko rendah. Meskipun demikian, indeks PERI menunjukkan potensi risiko ekologis sedang hingga tinggi di lokasi hulu, mengindikasikan pentingnya memperhatikan total logam sebagai indikator potensi kontaminasi laten. Asal-usul logam diindikasikan berasal dari pelapukan batuan ultrabasa, khususnya satuan pTum yang didominasi mineral serpentin dan goethit.Berdasarkan hasil ini, strategi pengelolaan dibagi ke dalam pendekatan preventif dan kuratif. Upaya preventif meliputi pengelolaan air larian tambang, penataan lanskap untuk meminimalkan erosi, dan revegetasi. Sementara itu, strategi kuratif dapat melibatkan teknik stabilisasi sedimen in situ menggunakan mineral besi serta fitoremediasi dan bioremediasi berbasis. Integrasi pemahaman terhadap fraksinasi logam, karakteristik geokimia, dan risiko ekologis menjadi dasar dalam merancang intervensi pengelolaan sedimen yang berkelanjutan di kawasan tambang nikel laterit.