(Program Studi Magister Administrasi Bisnis)
Setiap negara memiliki tanggung jawab didalam target pengurangan emisi CO2 yang ditetapkan didalam dokumen kontribusi nasional sebagaimana yang dijanjikan didalam konferensi para pihak di perjanjian Paris ke-21 yang dilakukan tahun 2015. Penelitian ini berfokus pada inventarisasi dan identifikasi sumber-sumber emisi serta bagaimana pengurangan tingkat emisi CO2 pada ruang lingkup 1 yang dihasilkan dan dibawah control PT Borneo Indobara (PT BIB). Penelitian ini dianggap penting bagi PT BIB untuk mengurangi potensi tambahan biaya karena penerapan pajak karbon oleh pemerintah dan mengurangi resiko akibat potensi kekurangan pasokan biosolar (biofuel) dipasaran serta potensi kenaikan harga biosolar dimasa mendatang dengan diberlakukannya peraturan terkait kewajiban pemakaian bahan bakar biosolar B40 bagi perusahaan pertambangan sejak awal 2025. Pajak karbon telah diatur dengan dikeluarkannya undang-undang dan peraturan pemerintah seperti Undang-Undang No 7 - 2021 tentang harmonisasi perpajakan, Peraturan Presiden No 98 - 2021 tentang nilai ekonomi karbon tetapi penerapannya masih belum ada kepastian dan terus dilakukan penundaan oleh pemerintah khususnya di sektor pertambangan. Penundaan didalam penerapan peraturan pemerintah tersebut menjadi salah satu faktor dengan ketidakpastian yang tinggi dan kerap disampaikan saat wawancara dan diskusi oleh para pengambil keputusan di perusahaan yang dipilih menjadi narasumber. Untuk tujuan mendapatkan informasi mendalam terkait upaya pengurangan emisi karbon yang dilakukan oleh PT BIB dengan menggunakan analisa PESTEL, analisa pareto dan skenario perencanaan. Bisnis proses PT BIB yang menghasilkan emisi CO2 cukup besar adalah kegiatan pengangkutan tanah penutup (52,4%), penggalian tanah penutup dan batubara (16,5%), kegiatan pengangkutan batubara dari tambang ke pelabuhan (14%), kegiatan pendukung penambangan (12,7%), kegiatan pemuatan batubara kedalam kapal di tengah laut (2,2%), kegiatan pengangkutan logistik dan karyawan (1,5%), kegiatan peremukan serta pemuatan batubara ke tongkang (0,5%) dan kegiatan lain diluar penambangan (0,2%).
Skenario perencanaan yang digunakan didalam penelitian ini adalah lima langkah scenario perencanaan untuk transformasi milik Kahane. Metode deduktif dari skenario perencanaan digunakan dengan penerapan matriks 2 x 2 sehingga menghasilkan empat skenario. Dengan menggunakan analisa PESTEL diperoleh dua faktor yang muncul sebagai ketidakpastian tertinggi yaitu peraturan pemerintah dan ketersediaan serta kesiapan teknologi rendah emisi karbon dipasaran. Empat skenario yang ditawarkan dalam upaya pengurangan emisi CO2 di perusahaan adalah (i) skenario 1 Jembatan Menuju Masa Depan, (ii) skenario 2 Kejayaan Emas Hitam, (iii) Skenario 3 Pengurangan Karbon atau Punah dan (iv) skenario 4 Kebijakan yang terlantar. Setiap skenario tersebut memiliki implikasi dan dampak yang beragam terhadap besaran jumlah emisi karbon yang dapat dikurangi (dihilangkan) dari bisnis proses perusahaan dengan rentang 10% - 60% dalam jangka panjang.
Perpustakaan Digital ITB